Sabtu, 31 Mei 2014

masih melamunkan wajah cahaya
langit muram bersenandungkan gulita
tak tahu bagaimana mentari memberi kabar sapa
rinai-rinai hujan menangisi bumi yang renta
mencuci kedamaian dengan uji bencana
tak kunjung reda,,,

tak terhitung lagi seberapa lama ukuran jadi
banjir meruah menyeret ribuan caci
menggema jerit-jerit pilu mengiramankan tangisan sepi
hilang daya terkubur mati
lulu lantah kesombongan tak berarti
geram alam telah memaki,,,
menandakan tegur-NYA YANG MAHA SUCI

sampai kapan,,,samar cerita reka manusia
semua hanya harap bukan kepastian masa
pengilhaman adalah makna sebenarnya
menyandarkan diri disisi-NYA YANG MAHA KUASA
memohon ampun sekian banya noda tertera
memperbaiki tanpa ada pengembalian jasa
sujud penghapus dosa,,,

lalu,,,keikhlasan adalah kunci hati
mencari keberkahan di setiap dera penguji
pengibaratan bukanlah sesuatu yang dinanti
kepastian-NYA tetaplah yang sejati
melingkupi semesta dengan kasihnya tak kunjung henti
bagaimanapun DIA menguji,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar