Rabu, 03 Desember 2014

SEMAI RASA BENIH CINTA

Benih-benih cinta tertabur di padang jiwa
Tumbuh bersemi dalam tanah rasa
Kokoh mengakar menjerat sukma
Mekarlah sang bunga asmara
Mewangi dan penuh pesona
Aromanya bak candu yang melena
Hanyut diri terbawa arus cinta

Siraman kasih pupuk hati
Menjadi peneguh cinta sejati
Berbualah kebahagian yang hakiki
Dalam jalinan cinta nan suci
Ikatan rasa setia abadi
Hingga sang waktu enggan menjamahi

Meranum kian meneduhkan
Mengembang rasa dalam belaian
Menjemput kebahagian di semaian ketulusan
Jauh luka telah terlupakan
Indah cinta telah didapatkan

Memetik kasih balas kerinduan
Hiasi hari tanpa lamunan
Semu indahnya tak lagi impian
Membusung hati penuh kecintaan
Harap rasa penuh kebahagian
Nyata kini telah dirasakan

SENDIRI DALAM BELENGGU SEPI

Dalam keheningan ku menyepi
Merenung diri mencari makna tersembunyi
Masih adakah setitik asa yang tersisa lagi
Kala sang kelabu telah memenuhi semua sisi hati
Suram rasa jauh keindahan yang diharapi
Hanya tinggal angan mimpi bayangan tak pasti
Memasung dan membelenggu diri

Terlena dalam lukisan imaji
Hanyut diri terbawa arus mimpi
Hilang daya terkubur mati
Tersesat di padang lara nan sunyi
Semua serasa kosong tak berarti
Sendiri memeluk sepi yang tiada henti
Tenggelam dalam bayangan cinta ilusi
Sakit di akhir kisah ini

Merenda asa mengukir bahagia
Namun semua tetaplah sama
Dukanya enggan terlupa masih setia menyapa
Entah harus bagaimana kembali menata cita
Kala sang nestapa tak ingin berlalu saja
Mengakar lekat dalam relung jiwa
Sesak hati berselimut luka

Terlewat waktu tergerus masa
Berlalu sudah meninggalkan kisah lara
Jauh cinta kini tinggal cerita
Angan indahnya hanya fatamorgana
Semu dan tak nyata hiasan maya penuh tipu daya

MENITI INDAHNYA WARNA CINTA

Bias jingga cahaya senja 
Penuh rasa tanpa noda
Kemilau cinta menyapa jiwa 
Memukau hati tanda daya
Indah terasa penuh warna

Senandung nada hati
Membuka tabir yang menutupi
Bermelodi syahdu nan mengiringi
Kemelut yang menyelimuti berlalu pergi
Kekosongan hati telah terisi
Pesona cinta bersemi kembali

Canda tawa selalu mewarnai
Hari hari tak suram lagi
Terbius aroma candu nan mewangi
Bak aroma kesturi yang menghampiri
Membelenggu diri dalam bingkai cinta suci
Menggapai kebahagiaan yang sudah menanti

Rindu hati nan mencumbui
Memadu kasih mengikat janji
Selalu bersama sehidup semati
Hanya waktu yang kan mengakhiri

Meniti indahnya taman surgawi
Bersama kekasih pujaan hati
Walu penuh ribuan duri
Tak kan goyah menjalani
Karna cinta sudah terpatri
Sampai masa tak mau bertatap lagi

GULITA MENGULUM SEPI

Terlelap mengulum sepi
Mengais kepingan cinta yang telah pergi
Mencoba merenda mimpi meski tak terberi
Jauh indahnya bagai imaji
Bayangan sebentuk ilusi
Hanya angan-angan seribu janji

Terlunta di padang hina
Mencari seberkas pelita
Renung diri pada selaksa maya
Terasa semua hanya fatamorgana
Oase tak tertemu di titik asa
Gulita menyusup tak menyisakan cahaya
Kelam dalam langkah lara

Melukis seraut wajah mimpi
Muram dalam kepungan sunyi
Tak setitik rona cinta menghampiri
Kanvas rindupun tak berarti
Kala lembaran jiwa telah tertutup mati
Terkunci dalam kemelut hati

Mengungkap makna rasa
Tergurat kisah sandiwara cinta
Diri tertipu manisnya kata
Rayu candu yang melenakan jiwa
Dan akhirnya kini tiada daya
Menangisi kisah tak sempurna
Semunya cinta mengukir luka

RONA INDAHNYA AKHIR CERITA

Melaju membawa mimpi
Mengembara jauh di rimba hati
Berharap sebuah cinta sejati
Ikatan suci jalinan abadi
Bagai ungkapan sehidup semati
Tulus cinta saling berbagi
Setia yang telah teruji

Berlayarlah perahu rasa
Berkemudi rindu membara
Menuju pulau bahagia
Berlabuh di dermaga cinta
Menjemput sang pujaan jiwa
Memberi kabar berita
Sang kekasih datang menyapa

Jauh pergi tak lagi menghampiri
Warna perih yang dulu menghiasi
Terhapus dan terkenang lagi
Rona indahnya kini kembali didapati
Menaungi hari-hari yang dijalani
Mengiring langkah meniti kebahagian hakiki
Tanpa jeda lara membayangi
Nyata rasanya tak sekedar imaji

Kemelut duka yang pernah ada
Berlalu dan berganti warna
Kelabu pergi tertutup masa
Kala sang waktu mengurai cerita
Melukis indah di akhir kisahnya
Satu cinta untuk selamanya

ELEGI RASA

Bias cinta warna pelangi
Hiasi hari enggan pergi
Irama asmarapun berhamoni
Memainkan nada cinta sang simponi
Menebar lantunan indah kisah imaji
Rindu nan memeluk sepi
Kala sang rasa terjemput mimpi

Menguntai aksara curahan hati
Merilis asa yang telah terberi
Berharap sebuah cinta sejati
Nyata hadirnya menghampiri
Melepas segala kepiluan dalam diri
Jauh terbuang terkubur mati
Tertinggalkan tanpa pesan kembali
Usai dan berhenti cukup sampai disini

Kelabu maya pekat menyapa
Sejenak dan kan berlalu saja
Terlupa tinggal cerita
Hanya sebuah elegi rasa
Dilema cinta yang pernah tertera
Dalam goresan langkah jiwa

Semampai indahnya penuh pesona
Lukisan hati kisah asmara
Tentang sang perindu menagih cinta
Darinya sang pemberi warna
Tulus adanya tanpa tipu daya

HANYA BAYANGAN SEMU

Mengintip di sela-sela mimpi
Mencari berjuta makna tersembunyi
Dibalik lintasan hati dalam belenggu sepi
Adakah secercah pelita kan menyinari
Kala sapa kelam telah terpatri menaungi
Gelap terasa menutup semua sisi hati

Menerawang jauh ke lorong angan
Nampak suram tanpa sinaran
Lelah hati meniti kebahagian
Lika-liku telah terlewatkan
Namun tetap saja warna kedukaan
Menghiasi hari-hari penuh keinduan
Akan indahnya akhir tujuan
Yang kini masih sebatas impian

Bila adakah sapaan cinta
Hangat menyusup relung jiwa
Tiada lagi sesak di dada
Hilang semua duka lara
Berlalu dan takkan pernah menyapa
Menghampiri kebahagian tak terbatas masa
Sayang itu hanya sekedar asa
Tenggelam dalam mimpi tak sempurna
Tentang dia yang tak pernah ada

Khayalan bayangan semu
Imaji harap memadu
Tiada jera mencumbu rindu
Terlena dalam buaian sang perayu
Hanyut terseret tersesak pilu
Kelabu,,,,

SAPA CINTA SANG PUJAAN

Kemilau asa di ufuk rindu
Jauh langkah menitik temu
Indah rasa telah menyapu
Tiada lagi rintihan pilu
Sang pujaan hadir mencumbu

Kejora rasa di selaksa maya
Menjemput cinta tak tersapa
Nyata terenggut warna rona
Hilang pergi fatamorgana
Bias luka berganti masa
Wujud cinta menjadi nyata

Kelabu hati naungan sepi
Elegi cinta sang pemimpi
Mencari kesejatian yang abadi
Dalam perjalanan kisah diri
Hempas duka terbawa mati
Kokoh hati tak tergoyahi
Satu cinta takkan terganti

Jenuh luka terlupakan
Kasih hadir menghangatkan
Sapa cinta sang pujaan
Menepis sesak keraguan
Dalam penantian rindu harapan
Mencapai akhir kebahagian

SEMU INDAHNYA TAK NYATA

Bersyair hanya sekedar menguntai rasa
Menoreh aksara dalam baik kata
Membiaskan warna warni kisah cinta
Duka dan bahagia saling berganti masa
Tiada jemu mengiringi langkah raga
Mencapai indahnya di akhir cerita

Senandung rindu mengalun sendu
Melukiskan keresahan mencumbu rindu
Gelisah hati menawan kalbu
Sendiri menyepi alunkan lagu
Nyanyian lara rintihan pilu
Membelenggu jiwa enggan berlalu

Sumbang suara irama duka
Nada cinta terenggut lara
Melodi indah tak lagi ada
Terhempas luka yang menyapa
Jauh sinaran dalam gulita
Hanya kelam kini tersisa
Dalam titian angan jiwa
Meraih kebahagian di cita
Semu indahnya yang tak nyata

Bisu hati tak berlagu
Tergores dusta rayuan candu
Tulus rasa masih meragu
Suram cinta berselimut kelabu
Dalam kisah asmara semu

FATAMORGANA MAYA

Mengembara jauh di rimba maya
Mencari indahnya angan jiwa
Tertemu hati pada satu cinta
Dialah sekejap asa yang pernah tercipta
Dalam langkah rasa mencapai bahagia

Sejenakku mulai bermimpi
Menggantung asa naungan hati
Berharap kisahnya kan abadi
Tentangku yang mencintai
Bayangan kasih tak pasti

Tertawan dalam belenggu rasa
Semu indahnya fatamorgana
Reka maya yang penuh sandiwara
Hanyut diri tak terasa
Candu asmara tipu daya
Semu cinta tak terbaca
Jauh tenggelam dan terlupa
Dalam bias warna ilusi tak nyata

Merintih menangisi
Sesak hati merenungi
Mengapa semua jadi begini
Kisahku di ujung sepi
Harap cinta tak terpenuhi
Sembilu luka menyayati
Tiada henti menghampiri
Selalu setia menyelimuti

RINDU ANGAN

Hembusan rindu menitik layu
Terbelenggu jiwa nan di rundung pilu
Terlalu lama penantian jemu
Lelah dan semakin tak tau
Akhir masih sebatas semu

Jenuh rasaku menunggu
Terikat dalam permainan sang waktu
Hanyut terbawa kisah pilu
Muara cinta tak tertemu
Gelisah kian mencumbu
Tertunduk dengan wajah sayu

Hanya sekedar harapan
Menguntai aksara yang terlupakan
Berbahasa kerinduan menyesakkan
Mengiring langkah perjalanan
Kisahku yang penuh kedukaan
Cinta tak tersampaikan

Melintas bayang-bayang
Menangisi indah angan
Terbuang tinggal kenangan
Rasaku telah terhempaskan
Jauh tenggelam dalam kesakitan
Samar indahnya di akhir tujuan
Tersiakan

KISAH PERJALANAN CINTA

Sepenggal kisah perjalanan cinta 
Menjalani dengan setitik asa 
Menuai kisah kasih asmara 
Dalam balutan pesona rasa
Walau penuh duka lara
Harap indah di akhir cerita

Kadang kegagalan melanda
Romansa cinta berakhir duka
Namun hati tiada jera
Mencoba merangkai kembali sajak cinta
Hingga bahagia yang terasa tanpa batas masa

Dawai hati kembali menggema
Iramanya bermelodi cinta
Hadir menyapa pada jiwa
Musnah sudah duka lara yang pernah ada
Tersapu indahnya cinta yang sudah lama sirna

Tetap sunggingkan senyum walau tersakiti
Tulusnya cinta yang ternodai
Menerima dengan tabah hati
Walau duri terus menusuki
Namun hati tetap meyakini
Cinta sejati akan di dapati

Senja kini berlalu pergi
Menutup kisah perjalanan diri
Tinggallah diri dalam menyepi
Duduk terpaku menyendiri
Merenungi setiap kisah yang terjadi
Mencari arti dari sebuah misteri
Lika liku cinta yang masih teka teki
Entah sampai kapan akan terjawabi

NYATA CINTA HANGATKAN JIWA

Senda rasa cahya gempita
Wangi cinta menebar goda
Tutur sapa nan penuh pesona
Memikat hati menwan jiwa
Wahai kaulah sang dewi asmara
Candumu sungguh membelenggu sukma

Bias warna pelangi senja
Hadirkan beribu kisah jingga kelana
Sang rasa menemui titik cinta
Fatamorgana telah menjadi nyata
Semu terlupa dalam hangatnya sapa
Darinya kekasih yang di tunggu lama

Angan jauh rindu kelabu
Tertutup kisah rintihan pilu
Membuka hati lembaran baru
Torehkan cerita lukisan sendu
Gambaran cinta tak lagi kelabu
Kala asmara datang mencumbu

Nyanyian lara tak berlagu
Irama duka telah berlalu
Kini indahnya tak meragu
Tersentuh nyata memeluk kalbu
Tak hanya selintas semu
Aku dan dirimu saling memad

SAPA CINTA HANGATKAN JIWA

Tersentuh hangatnya mentari cinta
membuai rasa membelai jiwa
terlupa sudah kisah lama
tenggelam dalam lautan asmara
kebahagianpun telah datang melanda
menghempas kepiluan nan menjaga

purnama menjelang penuh cahaya
menyinari semesta hati yang menggelora
hilang sudah gulita gelapnya rasa
terjemput pelita membawa berjuta asa
mimpi indah tak lagi maya
terengkuh nyata dalam uluran sapa

bias warna warni pelangi rona
menghiasi langkah rasa meniti bahagia
mengiringi nada cinta sang pemuja
mengalunkan merdu swara tak berluka

kejora bintang kelana
menggantung indah di selaksa cakrawala
menepis keraguan dalam benak raga
tentang cinta dengan tipu daya
karna kini hangatnya telah terasa
menghapus lara hingga tak tersisa

TAK TERBALAS

Gerai-gerai tabir asmara
Tersimpan rasa tersembunyi lama
Ragu hati mengungkap segalanya
Hanya menguntai aksara seribu warna
Berharap yang dinyana mampu membaca
Goresan rasaku membias cinta

Senandung rindu telah tercurah
Mengalir sendu menuju satu arah
Dialah kekasih yang tak terjamah
Selalu membuat resah dan gelisah
Tak berubah tiada sapaan ramah
Beku hatinya masih tak tergoyah

Pijar pelita sang bintang angan
Berikanlah setitik asa harapan
Dalam lelahku meniti cinta bayangan
Kala sang pujaan enggan memberi uluran
Hanya diam dalam keraguan
Membuatku semakin terluntakan

Kapankah akhirnya kan berbalas
Lemah diri nan terhempas
Rindu hati kian terlepas
Sesak jiwa tak bernafas
Menanti kasih di ujung batas

SENANDUNG RINDU LARA

Rona jingga pelangi senja
Temaram pelita dalam kelabu warna
Meredup mentari di balik cakarawala
Hilang cahaya dalam gelap nan menyapa
Kelam terasa di semua sisi pandangan mata
Menyisakan gurat asa yang terlunta

Malam datang membawa sejuta cerita
Tentang cinta dengan kisahnya yang penuh luka
Karna sang kekasih kini telah tiada
Pergi meninggalkan kisah tak sempurna
Asapun berhenti ditengah jalan cinta
Tertunduk lesu diri terbelenggu lara

Kini sendiri mencoba menyulam mimpi
Merenda asa melangkah lagi
Namun masih tetap saja begini
Kembali terbunuh sepi yang menyelimuti
Rindu kian menusuki kala bayangnya menghantui
Selalu menggoda dan enggan pergi

Menepi sendiri merenung diri
Menguntai aksara senandung hati
Menjerit dalam bisu nada tak bermelodi
Alunkan nyanyian rindu cinta di ujung nanti
Dalam irama mati sang simponi
Menjadi teman setia langkahku menjalani hari

CINTA FATAMORGANA

Khayal indah kisah rasa
Tertoreh luka dalam nyata
Terpaut cinta fatamorgana
Tulus kasihnya hanya semu belaka
Menawan hati membelenggu jiwa

Untaian aksara senandung lara
Mengalun pilu bernada duka
Merdu irama telah terlupa
Hilang terbawa nyanyian luka
Menyisakan rintihan yang tak terbaca
Tentang cinta dan air mata

Gairah terlunta terbunuh tak berdaya
Gelora menyepi di batas asa
Terkurung dalam penjara maya renta
Bertemankan naungan gelap tak berpelita
Suram rasa di akhir cerita
Tertusuk sembilu cinta

Semburat rona tertutup kelabu warna
Kelam di semua sisi cita
Tak tau arah membeku dalam lena
Hina kelana menjadi titian reka
Dalam selimut asmara sang pendusta

TULUR RASA BALAS DUSTA

Kembara hati melukis mimpi
Menjejak kaki meniti hari
Sayu tertunduk tertinggali
Melepas pergi tautan hati
Sepi sendiri dalam imaji
Hilang daya terkubur mati

Semampai indah hanya ilusi
Nyata terasa perih menyayati
Tulus cinta sekedar janji
Membawa diri jauh terselimuti
Dalam kelabu rasa kasih yang terberi
Noda dusta setia mengiringi

Raut muka penuh duka
Nampak layu membias lara
Terasa sakitnya tersudut cinta
Tak terkira begini akhirnya
Tulus rasa terbalas luka

Dilema cinta harap bahagia
Semu indahnya reka maya
Bayangan warna kelabu jingga
Membalut membelenggu jiwa
Asmara tipu daya

INDAH RASA INDAH CINTA

Gemerlap cahaya bintang
Menawan sekilas bayang
Tergurat senyum tak terhalang
Indahnya terasa kembali datang
Seiring sang rembulan menjelang
Menghempas duka nan mengekang

Berlalu dan terlupakan
Jauh hilang dalam kenangan
Sejumput asa menggenggam keyakinan
Meraih cita di akhir perjalanan
Dengan warna rasa kebahagian
Tak terkikis gelombang goda sapaan

Hangat kasih telah terberi
Kala sang kekasih hadir menghampiri
Malam sunyi tak lagi sepi
Berselimut aroma cinta nan mewangi
Membawa hati menjemput mimpi

Lukisan indah rendaan hati
Tergores nyata dalam langkah diri
Hanyut perih terbawa pergi
Kini hanya tersisa rona rasa tak ternodai
Dalam balutan tulus cinta kasih sejati

BERLALU DAN KEMBALI

Pergi tanpa pesan permisi
Berlalu meninggalkan kisah mimpi
Berhenti asa merenung diri
Mencoba mencari arti tersembunyi
Dibalik resah hati yang menyelimuti
Kian hari kian menusuki
Tiada henti semakin menjadi

Sesak rasa terbelenggu jiwa
Saat indahnya masih sebatas fatamorgana
Menipu dan kan berganti warna
Seiring jalan cinta terhimpit luka
Tiada daya semua terasa binasa
Dalam rajaman duka kelam nan menyapa

Kembali meniti asa lagi
Merintis cinta dalam imaji
Mengais sisa kasih yang terberi
Berharap indahnya kembali didapati
Meski hanya sekejap mewarnai
Menghapus luka yang mendiami
Jauh lara terkubur mati

Sesal percuma dibatas reka
Kepahitan kan lapuk termakan masa
Wujud nyata bahagia dirasa
Di akhir kisah cerita cinta
Tanpa noda hiasan duka 

KELABU

Butir butir air mata rasa
Tercurah membiaskan duka jiwa
Kala cinta berujung hina
Indahnya bagai fatamorgana
Dalam gersangnya hati yang penuh luka

Rintih lara semakin tak terkata
Terdengar memilukan menikam sukma
Tak mampu terbaca lagi akhir cerita
Suram semua dalam pandangan mata
Gelap membungkus tak berpelita
Kelam hati terjemput lara

Melodi sendu senandung syahdu
Kini menjadi nyanyian lalu
Karena sang irama terenggut pilu
Terbawa arus rindu tak tertemu
Terhempas gelombang rasa yang menipu
Hanya menyisakan kesakitan tanpa jemu

Kian lama kian kelabu
Tebelenggu warna semu
Meniti langkah dalam ragu
Kiranya bahagia tiada tertemu
Hilang asa telah jauh berlalu

SURAM MENGISI KISAH HATI

Gersang mengerang jauh terbuang
Cinta terhempas di depan rintang
Dinding pemisah terbentang panjang
Kokoh menegak jadi penghalang
Indahnya rasa sekedar bayang
Anganpun pergi tiada terkenang

Resah hati penuh kedukaan
Belenggu lara menjadi teman
Setia naungi langkah impian
Hingga tiada lagi sinaran
Dibalik kelam bayangan angan
Hanya suram mengisi terbiaskan

Menjejak kaki meniti hari
Merenda asa menyulam mimpi
Namun semua tiada arti
Karena gelapnya masih menaungi
Menyelimuti diri enggan pergi
Membisu hati tertunduk menangisi
Kisah rasa di akhir lara ini

Memandang selintas cakrawala rasa
Semu terlihat di semua sisi jiwa
Tak nampak indah rona menjanjikan bahagia
Mungkin semua kini enggan menyapa
Sebab diri sudah terlalu terhina
Dalam duka nestapa cinta yang dirasa

SENANDUNG RINDU RINTIHAN PILU

Mengulum rindu merintih pilu
Membias kelabu naungan semu
Terjemput diri tersapu haru
Tertunduk ragu wajah sayu
Hilang daya terlunta layu

Terenyuh hati tersudut sepi
Jauh cinta terkubur mati
Hanya tinggal bayangan mimpi
Selalu datang menghantui
Setia perih enggan pergi

Sapa hangat kekasih jiwa
Hanya tinggal cerita lama
Kini yang ada kisah lara
Menghapus indahnya rona rasa
Bisu nada seribu bahasa
Dalam cinta irama luka

Senandung rindu terlupakan
Hanyut diri terbiarkan
Sisa cinta yang terhinakan
Karna bahagianya bagai impian
Tak tergapai sekedar angan
Membelenggu hati kian tertawan

PERGI BERGANTI

Serunai mimpi singgasana hati
Telah kembali tuk mewarnai
Sepi rasa dalam belenggu sunyi
Kala malam menyapa menghampiri
Dengan gelapnya naungan nan menyelimuti
Seakan semua mampu memahami
Resah kerinduan penantian cinta sejati

Terlitas rona indahnya tak terkata
Seraut wajah cinta yang penuh pesona
Hadirkan beribu asa terlupa
Dalam memori kisah bahagia
Tentangnya sang candu asmara
Yang telah jauh melenakan rasa

Senja lara terbawa pergi
Seiring malam datang memberi janji
Menghapus segala kepiluan yang menyayati
Berganti kebahagian nan mengiringi
Setulus cinta sehidup semati
Terjaga rasanya hingga akhir nanti

Telah jera terhempas lara
Makna cinta tergenggam nyata
Jauh sudah kisah derita
Dengan hadirnya pembawa pelita
Sang kekasih belahan jiwa
Menuntun langkah digelapnya titian daya
Mencapai persinggahan dermaga cinta

SEMU RASA SANDIWARA CINTA

Senandung cinta bait rasa
Menguntai kata penuh warna
Membawa hati jauh terlena
Dalam semu nada-nada asmara
Hanya fatamorgana sandiwara cinta

Langkah letih titi ragu
Mengais cinta di ujung rindu
Jatuh terlunta tak terbalas cumbu
Membelenggu resah penuh candu
Rayunya yang sekedar bualan semu
Tak nyata sebatas penghibur kalbu

Rintih lara membias luka
Hanyut diri terseret arus derita
Bisu swara tertoreh untaian aksara
Menggoreskan hati dalam kisah tak sempurna
Diri ini yang jauh dari rona bahagia
Karna keindahannya seakan semakin terlupa
Meninggalkan hati dalam kelabu jiwa

Kini kucoba menghempas pergi
Rasa hati yang berujung sepi
Meski semua takkan sekilas hilang dan berganti
Karena setulus rasa cinta ini telah terberi
Meski akhirnya hanya tertawan kesakitan tiada henti
Dalam cinta bayangan mimpi
Yang tak mungkin terpenuhi

SEINDAH CINTA KALA MENYAPA

Sang surya kelana kembali ke peraduan masa
Temaram cahaya tenggelam di balik cakrawala
Menjemput petang hadirkan beribu cerita 
Tentang cinta yang penuh warna
Seindah rona jingga pelangi senja

Kelu hati belenggu sepi
Terbawa pergi di ujung hari
Berganti kisah kasih yang pasti
Bukan sekedar semu ilusi
Datang memberi kehangatan diri
Dengan aromanya yang mencandui
Hanyut lara terkubur mati
Saat asmara menghampiri

Malam menyapa penuh cinta
Bangkitkan asa gairahkan rasa
Melangkah maju meraih bahagia
Menjemput kasih belahan jiwa
Yang telah lalu menunggu lama
Dalam penantian rindu membara

Mimpi-mimpi menawan hati
Terenggut pasti tergenggami
Pesona indahnya kian menyelimuti
Jauh lara kini berganti aroma cinta merasuki
Tiada lagi kedukaan yang hadir kembali
Karna sang kekasih setia di sisi
Tanpa jemu hingga akhir nanti

DUKA CINTA SAPA LARA

Tersesat hati di padang lara
Jauh cinta di ujung asa
Terbelenggu diri tertawan rasa
Hilang daya jatuh terhina
Dalam cinta fatamorgana

Langkah letih lemah raga
Layu terenggut noda dusta
Sapa cinta yang slalu di puja
Kini hadir penuh luka
Dalam kisah tak terteka
Samar akhir penantian jiwa

Terbiar tanpa nada
Mengais puing asa yang tersisa
Merenda mimpi tertunda
Namun semua seakan sia-sia
Terkubur rasa tak terbaca
Tenggelam jatuh dalam hina

Beku hati berselimut duka
Kisah indahnya kini telah terlupa
Temaram rasa bayangan cinta
Kebahagiaan sekedar cerita
Tak nyata semu belaka

WARNA CINTA

Selaksa cakrawala senja nan mempesona
Tergurat wajah cinta dalam bayangan rasa
Indahnya penuh aroma nan menawan jiwa
Memikat diri terjemput akan ronanya
Menikmati gairah hati dalam gelora asmara

Rembulan malam purnama menjelang
Semakin bewarna dengan kerlipan sang bintang
Menghiasi suasana yang kan selalu terkenang
Karena pujaan hati kini telah datang
Menyapa diri mengucap sayang
Tiada lagi duka yang menyerang
Pergi berlalu tinggal bayang-bayang

Kian larut kisah kebahagian
Cinta yang dulu hanya impian
Kini telah terikat erat dalam genggaman
Takkan pernah terlepaskan
Walau seribu goda menggoyahkan
Kokoh hati menjaga cinta dengan ketulusan

Bahagia rasa hangat nan menjaga
Alur rasa tertuju pada satu asa
Mencapai indahnya dalam cerita asmara
Menjalin cinta tanpa noda lara
Setia abadi hingga akhir masa

SENDIRI MEMELUK SEPI

Rintik hujan malam ini
Membiaskan tetes air mata kedukaan hati
Saat semuanya seakan pergi
Meninggalkanku sendiri dalam selimut sepi
Jauh cinta terbawa mati
Indahnya hanya ilusi
Bahagianya bagai angan mimpi

Angin rindu menyapa pilu
Hadirkan bayang semu kisah lalu
Membuat diri semakin tak menentu
Tertunduk lesu dalam langkah layu
Hilang arah tanpa titik tuju
Tersesat di kisah buntu cinta yang palsu

Rembulan jauh tak terlihat lagi
Sang bintangpun enggan menampakkan diri
Menambah perih kesakitan yang kurasai
Seakan tiada yang sudi menghampiri
Menemaniku dalam kemelut duka tiada henti

Masih dalam selimut awan kelabu
Terasa gelapnya yang membelenggu
Hanyut diri terbawa arus rindu
Berakhir kisahnya tanpa titik temu
Memeluk cinta bayangan semu

SAPA CINTA SANG PUJAAN JIWA

Senandung cinta kembali berirama 
Alunan melodinya menyentuh sukma
Hatipun kini di selimuti suka cita
Terbius cinta tawarkan candu asmara
Dalam bahagianya yang tanpa batas masa

Hidup kini bagai di taman surga
Tiada lagi duka yang menyapa
Mengecap manisnya cinta penuh warna
Karna hadirnya sang pujaan jiwa
Membawa sejuta cinta dengan tulus rasa

Harap indahnya tak sekedar ilusi
Sekejap hadir berlalu pergi
Namun pesonanya nyata yang pasti
Mengisi kekosongan hati terbelenggu mimpi
Menepis sapa lara yang datang menghampiri

Keresahan nan di rundung sepi
Menjadi kisah lalu lembaran diri
Karna indahnya kini telah tergenggammi
Dengan hadirnya si jantung hati
Bersaman kan meniti kebahagiaan abadi
Dalam bingkai istana suci kisah cinta sejati
Hingga ajal menjemput nanti

AROMA LARA

Hembus angin aroma lara
Gugur selarik angan cinta
Ternoda dusta terbelenggu luka
Membius hati tanpa tanya
Membawa diri jauh terlena
Dalam semu indahnya bayangan maya

Meniti langkah merangkai asa
Jatuh terlunta terpedaya
Tulus hati seakan tersia
Hanya duka yang menyapa
Enggan pergi tetap terjaga
Selalu setia selimuti jiwa

Warna rasa telah berubah
Kelam hati tak lagi cerah
Berganti ronanya yang salah arah
Menjemput duka di akhir kisah
Jalani hari dengan gelisah
Bernaungkan mimpi resah

Pesona indahnya tinggal bayangan
Terbuang diri tanpa sandaran
Berharap adanya kasih sapaan
Yang datang memberi kehangatan
Walau sesaat dan terlewatkan
Dalam dilema cinta penuh kedukaan

KELANA KE UJUNG BAHAGIA

Senja kini telah pergi
Sisakan kenangan hati
Aku dan resah yang menyelimuti
Karena sang kekasih enggan mengerti
Akan kerinduanku selama ini
Yang tiada batas mati
Semakin lama kian menjadi

Malam datang lagi
Membawa sejuta mimpi
Menjanjikan keindahan di esok pagi
Walau semua masih sekedar misteri
Tersembunyi di balik elegi sunyi
Rintih hati yang terbelenggu sepi

Rembulan tertutup awan
Jauh tenggelam terlupakan
Seperti kisahku dalam kesakitan
Tertinggal dari kisah kebahagian
Memeluk kesendirian tanpa sandaran
Menanti hadirnya sapa kehangatan
Darinya sang kekasih pujaan

Pesona bintang kerlipan menawan
Kini hanya menyisakan suram tanpa sinaran
Hilang pelita penuntun kerinduan
Mencapai bahagia di akhir perjalanan
Seakan semua telah menjadi kisah kenangan
Tertutup dalam lembaran kasih yang terlupakan

YANG TERLUPAKAN

Senja kini telah pergi
Sisakan kenangan hati
Aku dan resah yang menyelimuti
Karena sang kekasih enggan mengerti
Akan kerinduanku selama ini
Yang tiada batas mati
Semakin lama kian menjadi

Malam datang lagi
Membawa sejuta mimpi
Menjanjikan keindahan di esok pagi
Walau semua masih sekedar misteri
Tersembunyi di balik elegi sunyi
Rintih hati yang terbelenggu sepi

Rembulan tertutup awan
Jauh tenggelam terlupakan
Seperti kisahku dalam kesakitan
Tertinggal dari kisah kebahagian
Memeluk kesendirian tanpa sandaran
Menanti hadirnya sapa kehangatan
Darinya sang kekasih pujaan

Pesona bintang kerlipan menawan
Kini hanya menyisakan suram tanpa sinaran
Hilang pelita penuntun kerinduan
Mencapai bahagia di akhir perjalanan
Seakan semua telah menjadi kisah kenangan
Tertutup dalam lembaran kasih yang terlupakan

KAN KUJAGA SELAMANYA

Ku coba pandangi langit mimpi
Merilis kerinduan hati terendap ilusi
Laksana wangi tubuhmu terpatri hangatnya mentari
Rasa ini takkan pernah pergi
Walau seribu ragu datang menghampiri
Takkan ku sia-siakan cinta yang kau beri
Selalu kujaga dengan sepenuh hati
Meski indahnya masih terlihat misteri
Bersembunyi dibalik kelam yang menghantui

Merenda asa jauh di ujung cakrawala
Melukis cinta di lembaran kisah rasa
Merangkai bahagia dengan serpihan rindu membara
Tentang aku dan dirinya dalam cerita asmara
Menghadirkan kehangatan menyentuh jiwa
Menghapus kebekuan hati yang menyapa

Silih berganti bergulir tanpa henti
Berlalu pergi dan tiada urung kembali
Itulah sang waktu dengan hukum yang pasti
Namun rasa ini takkan pernah mati
Abadi selamanya hingga akhir nanti
Walau sang waktu enggan merestui
Biarlah ini menjadi sepenggal kisah diri
Dalam cinta yang tak harus memiliki

Nafas rindu selimuti raga
Membawa resah jiwa membelenggu sukma
Tak mampu bicara bisu tak bernada
Menggenggam setia hingga akhir masa
Berharap indahnya datang melupa
kedukaan hati terlunta lara

KISAH YANG TERLUPAKAN

Sepenggal catatan dalam ingatan
Kisah rasa yang terlupakan
Menjadi sebait kenangan
Tentang diri yang tersiakan
Sendiri memeluk kesepian

Kelabu rindu bayangan semu
Hilang daya terbujur kaku
Gemetar hati tertusuk sembilu
Dalam belenggu asmara menipu
Kian hari kian kelabu

Rona indahnya telah musnah
Berganti warna kian sirnah
Arah hatipun telah berubah
Kebahagiaan berakhir sudah
Meninggalkan resah dan gelisah

Kini diri mematung bisu
Merintih pilu tak berlagu
Nada cintapun seakan ragu
Memainkan melodinya yang sendu
Karna sang irama enggan mencumbu

PARAHARA CINTA BERAKHIR LUKA

Seraut wajah sayu tertunduk lesu 
Romansa cinta menjelma menjadi masa lalu
Terhapus musnah berakhir pilu 
Menyayat kalbu mendera slalu

Cerita cinta menjadi elegi di ufuk senja
Terasa sunyi tanpa aksara
Tautan jiwa pergi meninggalkan duka lara
Terasa goyah tanpa sandaran jiwa

Tak ada lagi rona wajah yang berseri
Hilang senyuman yang slalu menghiasi
Pahit kelu mengisi hati
Canda tawa berlalu pergi
Hanya kekosongan yang menemani

Mimpi-mimpi nan indah berakhir sudah
Tersapu prahara cinta pupus punah
Aroma pesonanya tak lagi merekah
Jeritan jiwa terdengar mendesah

Kemana lagi akan ku cari
Kekasih hati yang tak menipu diri
Mengikat janji sehidup semati
Hingga ajal menjemput nanti

INDAHNYA HANYA FATAMORGANA

Kusebar benih asa disudut jalan duka
Teruntai panjang cerita tentang diri terhina
Berdiri di dalam heningnya malam yang menyapa
Terdiam membisu merenungi kisah lara
Tanpa nada mengalunkan bait-bait luka

Melodi sendu mengiringi langkah ragu
Menapaki jejak kerinduan yang membelenggu
Terlunta diri dalam kisah menyayat kalbu
Menangis meneteskan air mata pilu
Tersesak dengan nafas rindu kelabu
Tiada akhirnya menemui ujung temu

Kiasan cinta indahnya fatamorgana
Menjerat hati menenggelamkan jiwa
Semua hanya sebatas maya
Tiada nyata penuh daya
Hanyut diri telah jauh terlena
Dalam rayuan candu asmara

Tulus rasa tinggal cerita
Setia bagai kisah lama
Terkubur mati tanpa sisa
Diripun kian jauh merana
Tanpa sandaran peneduh rasa

PESONA ASMARA

Silih berganti bergulir tanpa henti
Berlalu pergi tanpa pesan kembali
Satu yang pasti kasih yang terberi
Akan selalu setia bagai mentari
Tak lelah sinari hangatkan hati
Dengan ketulusan cinta yang suci

Damai rasa gelora asmara
Wangi cinta penuh pesona
Memikat hati menawan jiwa
Rasa indahnya takkan pernah terlupa
Selalu terjaga tanpa jera
Hingga masa berhenti di titik usia

Kisah hati langkah diri
Menjemput kasih di ujung nanti
Harap rasanya terbalas janji
Menggenggam setia cinta abadi
Walau semua bagai ilusi
Takkan goyah titian hati
Merenda asa melukis mimpi

Tutur sapa senyum tawa
Rajut manja wajah cinta
Menjadi gairah penghapus lara
Tiada kata putus asa
Saat asmara datang menyapa
Bahagia hadir tak kenal duka

UFUK RINDU DI UJUNG TEMU

Terpaku menatap malam penuh kerinduan
Melayang angan dibatas kenangan
Memeluk sepi tanpa sandaran
Hanya sekilas bayang menjadi teman
Sedikit meredakan gejolak hati dalam penantian
Akan hadirnya memberi kehangatan

Memandang jauh keujung cakrawala
Resah hati terbelenggu lara
Terlihat sorot redup pancaran cahaya
Bersembunyi di balik awan nan menjaga
Membuat diri semakin terlena
Dalam buaian kasih rindu membara

Kemilau asa di ufuk rindu
Menjanjikan warna baru di balik semu
Manghapus kiasan kisah kelabu
Hadirlah diri dengan pesona baru
Memberikan gairah rasa nan di rundung pilu
Menjemput kasih di ujung temu

Sapa angin menyentuh hati
Sampaikan pesan beribu arti
Sang kekasih kan datang kembali
Membawa beribu warna cinta yang pernah pergi
Tak sekedar ilusi ataupun angan mimpi
Semua nyata pasti yang kan menghampiri

IRAMA CINTA MENYAPA

Senandungkan irama asmara
Bermelodi nada-nada cinta
Mengalunkan isi rasa
Indahnya di dalam jiwa
Saat bahagia kini menyapa

Lagu rindu terdengar merdu
Membiaskan kisah kasih syahdu
Hangatnya saling memadu
Berbagi cinta yang sendu
Aku dan dirimu satu tanpa jemu

Berlalulah duka yang lama
Kan terbuang tanpa bekas sisa
Telah hadir sang pewarna
Melukiskan gambaran rona
Yang berakhir dengan suka cita

Dekap kasih memeluk kalbu
Sapa rayu yang tak hanya semu
Semua nyata hiasan baru
Tiada lagi kata meragu
Saat asmara mencumbu

Angan jauh singgasana hati
Kisah rasa berbalut mimpi
Kini hadirnya tak sekedar ilusi
Tergenggam tersentuh diri
Hilang duka dan menepi

TAK TERBALAS

Aroma cinta sang mawar biru
Menuntunku menujumu yang kurindu
Duri tak dapat menghentikan langkahku
Karena rasaku seakan membeku didepanmu
Tiada terasa walau seribu luka menusuki ragaku

Terlupa aku akan derita hidupku
Terlena dalam harumnya pesonamu
Kaulah akhir pencarianku cintaku
Kuserahkan separuh jiwaku untukmu
Hanya untukmu tiada lain dihatiku

Kuharap kau mengerti rasaku
Walau mungkin kau tak dapat membalas cintaku
Hanya satu pintaku padamu
Tersenyumlah selalu untuk bahagiaku
Meski senyum itu tak selalu untukku

Kini aku bagai kumbang malang yang merindu
Mencoba mengecap manis madu sang mawar biru
Namun tak mampu lagi aku untuk maju
Karena dirimu tetap saja diam membisu
Membuatku ragu dalam seribu rasa tak menentu
Hilang gairah semangatpun seakan layu
Terbawa jauh kisah di ujung pilu
Tentangku yang mencintai tak terbalas madu

MIMPI NYATA

Dalam kerinduan yang menawan
Kulambaikan tangan pada selaksa harapan
Berharap ada yang sudi memberikan uluran
Dengan genggaman kasih penuh ketulusan
Meraih indahnya berselimutkan kehangatan
Menghapus sisa jejak kedukaaan
Mengakhiri kisahnya yang memilukan

Merenda mimpi di angkasa diri
Tentang cinta dalam kesejatian yang suci
Bernaungkan langit-langit taman hati
Berpelita rembulan nan menyinari
Terbius hati terjerat pesona nan menggodai
Dari bidadari sang penebar wangi
Hiasi malam-malam yang kini tak lagi sepi

Membuka mata memandang ke ujung asa
Apakah nyata atau sekedar penghibur rasa
Datang dan pergi hilang tanpa kata
Membuat diri semakin terluka
Dalam kerinduan hati yang menyiksa jiwa
Hanya kepahitan tersisa

Kucoba pejamkan mata merenungi semuanya
Ternyata ini bukan semu belaka
Terasa nyatanya menyentuh raga
Sungguh bahagianya tak terkira
Bergelora hati terbuai asmara
Tulus rasa bukan rayu semata

KISAH HATI TERBUANG SEPI

Gersang mengerang di padang hampa
Jiwa terlunta terbiar tanpa daya
Tercabik rasanya beribu duri cinta
Hati seakan terbakar api asmara
Terberai menyisakan puing-puing lara

Angan ini jauh mengembara
Terdampar ditepian tebing duka
Memandang jauh di seberang luka
Masih adakah setitik cahaya di ujung sana
Memberi akhir indah langkah rasa

Kelana diri terbawa mimpi
Bayang itu selalu menghantui
Pelita jiwa seakan telah mati
Terjatuh terkubur di relung hati
Semua tak mampu kupahami
Hanya menyisakan kepahitan tiada henti

Tersesat di lembah keputusasaan diri
Menunduk bisu dalam belenggu sepi
Sunyi hati tak berteman bahagia lagi
Semuanya telah berlalu pergi
Tiada sapa pesan kembali

GORESAN CINTA

Pena hati telah terhunus
Menggoreskan noktah rasa yang mulai pupus
Tercecer tulisanya dalam rangkaian kata tanpa putus
Menyiratkan gambaran ronamu yang mulai terhapus
Terbias senyum sayu bagai angin berhembus

Sajak tersusun mengisahkan rasa hati
Mengalir iramanya dalam untaian penuh arti
Mengungkap segala keresahan nan menyelimuti
Saat bayangmu seakan menjauh dari sisi diri
Parasmupun nampak sendu terlintas di mimpi
Membuatku semakin gelisah terbalut kerinduan ini
Akankah kau kembali atau hadirmu sebatas angan tak pasti

Tenang mengawang dalam batas asa
Mencoba meyakini semua indah pada masanya
Kedukaan akan berganti warna
Kebahagian datang membawa sejuta cinta
Hilang sudah keresahan yang pernah menawan jiwa
Terbuang jauh terkubur tiada kembali menyapa

Kini saatnya telah tiba
Membuka lembaran kisah baru cerita rasa
Dengan goresan cinta sang pena asmara
Meniti indahnya merangkai bahagia
Menghapus jejak luka kisah yang perna ada
Memberi warna hati penuh cinta

MASIH MERINDUMU

Jelaga kian mengguris usia
Kokoh hati terkikis gelombang masa
Warna mentari terlalu pucat tuk sekedar mengerti rasa
Bias ronanya hanya menyisakan serpihan lara
Sesal diri kini yang mengisi relung jiwa
Menangsi sang kekasih yang telah tiada
Meninggalkan beribu cerita indah yang takkan terlupa

Pelita redup menyurut berakhir padam
Tiada cahaya semua nampak suram
Diri sendiri terdiam dibalik gulitanya malam
Membisu memeluk jauh kerinduan yang semakin tenggelam
Hilang daya terlupa masih ada secercah selepas kelam
Karena diri masih saja terbuai selimut nan temaram

Berjalan meniti bangkit dan terjatuh
Berulang kali semua terulang membuatku jenuh
Masih saja resah ini mengikat walau ku telah berjalan jauh
Seakan menjadi teman setia diri yang rapuh
Dalam belenggu duka hati yang hancur luluh

Kisah ini kurasa bagai mimpi
Harap indahnya cuma asa di ujung ilusi
Nyata kini tinggalah kusendiri berteman sepi
Mengenang dirimu yang kini telah berlalu pergi
Jauh sudah tanpa pesan kembali
Hanya rinduku yang tersisa takkan pernah berhenti
Hingga mungkin kita kan berjumpa di alam nanti

CINTA SEJATI KEKAL ABADI

Secercah cahaya terlihat di ufuk duka
Seakan memberi tanda berakhirnya kisah lara
Fajar rasapun kian merona mempesona jiwa
Mentari kasih telah datang kembali menyapa
Bergelora rasa menyambut indah cinta nan melanda

Oh... akhirnya inilah saat yang kutunggu lama
Hangat cinta terasa nyata menyentuh raga
Rona asmara berwarna-warni tanpa cela
Berlalulah sudah kisah lama penuh luka
Berganti kebahagiaan cinta setulus rasa
Yang dulu bagai khayal mimpi ilusi belaka

Rembulan di langit hati
Menyinari luasnya ruang sisi diri
Memberi keteduhan nan penuh arti
Tentang kesejatian rasa cinta yang di harapi
Indah rasanya menaungi hari-hari
Bersama sang belahan jiwa kekasih hati ini
Untuk selamanya sampai titik mati

Kerlip pesona bintang imaji
Mengukuhkan kasih hati yang tercintai
Semua nyata tak sekedar janji mimpi
Mengikat cinta dalam jalinan suci
Sehidup semati rasanya kekal abadi
Hingga akhir yang tak terkirai

RINDU MIMPI

Sedikit waktu terluang
Wajahmu hadir membayang
Menari-nari bagai kunang-kunang
Slalu dalam lamunan tak mau hilang
Kian lama kian terkenang

Wahai kau sang gadis pujaan
Kemanakah dirimu pergi meninggalkan
Disini ku tersia sendirian
Mengharap hadirmu memberi kehangatan
Menghapus resah rindu dalam penantian
Diriku yang dirundung kesepian

Lama sudah aku menunggu
Menatap jauh ke ujung rindu
Adakah disana titik temu
Aku dan dirimu akhirnya bersatu
Memadu cinta menjalin ikatan kalbu
Tanpa jemu hingga ujung waktu

Hari berlalu silih berganti
Mimpi itu masih membayangi
Harap indahnya dalam imaji
Selalu setia mengoyak hati
Karna nyata kini yang ku alami
Sunyi sendiri berpeluk sepi
Merindu tiada henti

MISTERI CINTA

Harum aroma sang bunga melati
Wanginya jauh memikat hati
Penuh pesona nan memberi arti
Tentang ketulusan rasa tak sekedar janji
Nyata cinta tak sebatas bayangan mimpi

Indahnya rona candu sang mawar biru
Membawa diri jatuh termangu
Bagai fatamorgana yang menipu
Membelenggu dan menusuk kalbu
Dengan kata manis rayuan semu

Warna warni cinta beribu makna
Duka lara maupun suka cita
Saling berganti hinggapi jiwa
Tanpa pesan tanpa sapa
Datang dan pergi begitu saja

Sulit dimengerti sukar tuk dipahami
Cinta memang beribu misteri
Lika likunya hanya penguji
Dalam pencarian arti sejati
Dalam kisah asmara yang terberi

HARAP HADIRMU DISISI

Redup cahaya surya kembali pulang
Turun ke peraduanya tenggelam hilang
Meninggalkan sekilas bayang-bayang kisah siang
Malam kini telah kembali datang
Membawa gelap hadirkan petang
Rembulanpun menyapa bertemankan bintang
Hiasi langit indah dengan pesona terang

Diri sendiri berpeluk sepi
Terdiam dalam sunyi berselimutkan rindu hati
Berharap kekasih disana dapat mengerti
Rasa ini yang selalu mendatangi saat malam menghampiri
Tiada tahu kapan waktu kan merestui
Pertemuan dua hati yang saling mencintai

Sang bayu membelai lembut
Menggoda hati yang sedang kalut
Terbelenggu rindu yang kian memagut
Terjerat hati telah jauh terpaut
Getaran cinta ini semakin dalam membalut
Kala bayang hadirmu selalu datang bergelayut

Terlelap terbawa mimpi
Mengusik hati tak mau pergi
Kian hari kian menjadi bayangmu selalu menghantui
Entah mimpi entah ilusi ingin hadirmu segera disisi
Tuk menghapus kerinduan hati yang telah lama menyelimuti

SANG PENGELANA LARA

Sang kelana jauh tersesat di padang lara
Terbiar tak berdaya terbuang dalam hina
Tak mampu ia berkata hanya menangis penuh duka
Meratapi nasib buruknya terlunta mengembara
Tiada ujungnya pencariannya terlihat sia-sia
Gairah mencapai titik asa semangat seakan tiada
Akhirnya hanya kesakitan yang terasa

Jejak langkahnya semakin tergoyah meniti asa
Menanggung segala beban lara yang tiada terkira
Haruskah seperti itu adanya dirinya
Selalu tersakiti dan terhina dalam cinta
Tulus kasihnya tak pernah dipandang mata
Hanya dianggap bualan semata rayuan penuh tipu daya

Sirna sudah harapnya musnah pula cita-citanya
Kekasih yang ia puja kini telah pergi tanpa kata
Meninggalkan beribu luka yang sungguh menyayat jiwa
Sampai kapankah dia harus terlunta
Semua masih tanda tanya tanpa jawabnya
Terlihat semu didepan sana

Titik cahaya di ujung derita masih adakah untuk dirinya
Sedang kelam masih saja menyelimutinya
Seakan tiada akhir mendera tiada jera
Kini senyumnya telah binasa tawanya tinggal cerita
Sungguh tragis nasibnya sang pengelana cinta

KU INGIN CINTAMU WAHAI KEKASIH PUJAANKU

Malam ini terasa terang
Walau rembulan nampak terhalang
Karna hatiku tersentak girang
Sang kekasih hati menyapa sayang
Tiada terkira bahagiaku datang
Meski hadirnya sebatas bayang

Wahai kau sang kekasih pujaan
Kemarilah berikanku kehangatan
Dengan kasih sucimu yang penuh ketulusaan
Tanpa rekaan atau sandiwara percintaan
Namun kisah nyata cinta yang membahagiakan

Hadirmu begitu kuharapkan
Hingga lukapun terasa terlupakan
Terbayang senyummu yang meneduhkan
Membuatku semakin terlarut dalam perasaan
Akan rasa ini yang begitu mendapatkan
Cintamu sang gadis impian

Tiada jera ku merilis asa
Meraih indahnya yang selalu kudamba
Meniti langkah menggapai singgasana rasa
Menjemputmu sang pujaan jiwa
Bersama kita merangkai indahnya cinta
Tanpa ada duka dan air mata
Bahagia tuk selamanya