Rabu, 03 Desember 2014

SEMAI RASA BENIH CINTA

Benih-benih cinta tertabur di padang jiwa
Tumbuh bersemi dalam tanah rasa
Kokoh mengakar menjerat sukma
Mekarlah sang bunga asmara
Mewangi dan penuh pesona
Aromanya bak candu yang melena
Hanyut diri terbawa arus cinta

Siraman kasih pupuk hati
Menjadi peneguh cinta sejati
Berbualah kebahagian yang hakiki
Dalam jalinan cinta nan suci
Ikatan rasa setia abadi
Hingga sang waktu enggan menjamahi

Meranum kian meneduhkan
Mengembang rasa dalam belaian
Menjemput kebahagian di semaian ketulusan
Jauh luka telah terlupakan
Indah cinta telah didapatkan

Memetik kasih balas kerinduan
Hiasi hari tanpa lamunan
Semu indahnya tak lagi impian
Membusung hati penuh kecintaan
Harap rasa penuh kebahagian
Nyata kini telah dirasakan

SENDIRI DALAM BELENGGU SEPI

Dalam keheningan ku menyepi
Merenung diri mencari makna tersembunyi
Masih adakah setitik asa yang tersisa lagi
Kala sang kelabu telah memenuhi semua sisi hati
Suram rasa jauh keindahan yang diharapi
Hanya tinggal angan mimpi bayangan tak pasti
Memasung dan membelenggu diri

Terlena dalam lukisan imaji
Hanyut diri terbawa arus mimpi
Hilang daya terkubur mati
Tersesat di padang lara nan sunyi
Semua serasa kosong tak berarti
Sendiri memeluk sepi yang tiada henti
Tenggelam dalam bayangan cinta ilusi
Sakit di akhir kisah ini

Merenda asa mengukir bahagia
Namun semua tetaplah sama
Dukanya enggan terlupa masih setia menyapa
Entah harus bagaimana kembali menata cita
Kala sang nestapa tak ingin berlalu saja
Mengakar lekat dalam relung jiwa
Sesak hati berselimut luka

Terlewat waktu tergerus masa
Berlalu sudah meninggalkan kisah lara
Jauh cinta kini tinggal cerita
Angan indahnya hanya fatamorgana
Semu dan tak nyata hiasan maya penuh tipu daya

MENITI INDAHNYA WARNA CINTA

Bias jingga cahaya senja 
Penuh rasa tanpa noda
Kemilau cinta menyapa jiwa 
Memukau hati tanda daya
Indah terasa penuh warna

Senandung nada hati
Membuka tabir yang menutupi
Bermelodi syahdu nan mengiringi
Kemelut yang menyelimuti berlalu pergi
Kekosongan hati telah terisi
Pesona cinta bersemi kembali

Canda tawa selalu mewarnai
Hari hari tak suram lagi
Terbius aroma candu nan mewangi
Bak aroma kesturi yang menghampiri
Membelenggu diri dalam bingkai cinta suci
Menggapai kebahagiaan yang sudah menanti

Rindu hati nan mencumbui
Memadu kasih mengikat janji
Selalu bersama sehidup semati
Hanya waktu yang kan mengakhiri

Meniti indahnya taman surgawi
Bersama kekasih pujaan hati
Walu penuh ribuan duri
Tak kan goyah menjalani
Karna cinta sudah terpatri
Sampai masa tak mau bertatap lagi

GULITA MENGULUM SEPI

Terlelap mengulum sepi
Mengais kepingan cinta yang telah pergi
Mencoba merenda mimpi meski tak terberi
Jauh indahnya bagai imaji
Bayangan sebentuk ilusi
Hanya angan-angan seribu janji

Terlunta di padang hina
Mencari seberkas pelita
Renung diri pada selaksa maya
Terasa semua hanya fatamorgana
Oase tak tertemu di titik asa
Gulita menyusup tak menyisakan cahaya
Kelam dalam langkah lara

Melukis seraut wajah mimpi
Muram dalam kepungan sunyi
Tak setitik rona cinta menghampiri
Kanvas rindupun tak berarti
Kala lembaran jiwa telah tertutup mati
Terkunci dalam kemelut hati

Mengungkap makna rasa
Tergurat kisah sandiwara cinta
Diri tertipu manisnya kata
Rayu candu yang melenakan jiwa
Dan akhirnya kini tiada daya
Menangisi kisah tak sempurna
Semunya cinta mengukir luka

RONA INDAHNYA AKHIR CERITA

Melaju membawa mimpi
Mengembara jauh di rimba hati
Berharap sebuah cinta sejati
Ikatan suci jalinan abadi
Bagai ungkapan sehidup semati
Tulus cinta saling berbagi
Setia yang telah teruji

Berlayarlah perahu rasa
Berkemudi rindu membara
Menuju pulau bahagia
Berlabuh di dermaga cinta
Menjemput sang pujaan jiwa
Memberi kabar berita
Sang kekasih datang menyapa

Jauh pergi tak lagi menghampiri
Warna perih yang dulu menghiasi
Terhapus dan terkenang lagi
Rona indahnya kini kembali didapati
Menaungi hari-hari yang dijalani
Mengiring langkah meniti kebahagian hakiki
Tanpa jeda lara membayangi
Nyata rasanya tak sekedar imaji

Kemelut duka yang pernah ada
Berlalu dan berganti warna
Kelabu pergi tertutup masa
Kala sang waktu mengurai cerita
Melukis indah di akhir kisahnya
Satu cinta untuk selamanya

ELEGI RASA

Bias cinta warna pelangi
Hiasi hari enggan pergi
Irama asmarapun berhamoni
Memainkan nada cinta sang simponi
Menebar lantunan indah kisah imaji
Rindu nan memeluk sepi
Kala sang rasa terjemput mimpi

Menguntai aksara curahan hati
Merilis asa yang telah terberi
Berharap sebuah cinta sejati
Nyata hadirnya menghampiri
Melepas segala kepiluan dalam diri
Jauh terbuang terkubur mati
Tertinggalkan tanpa pesan kembali
Usai dan berhenti cukup sampai disini

Kelabu maya pekat menyapa
Sejenak dan kan berlalu saja
Terlupa tinggal cerita
Hanya sebuah elegi rasa
Dilema cinta yang pernah tertera
Dalam goresan langkah jiwa

Semampai indahnya penuh pesona
Lukisan hati kisah asmara
Tentang sang perindu menagih cinta
Darinya sang pemberi warna
Tulus adanya tanpa tipu daya

HANYA BAYANGAN SEMU

Mengintip di sela-sela mimpi
Mencari berjuta makna tersembunyi
Dibalik lintasan hati dalam belenggu sepi
Adakah secercah pelita kan menyinari
Kala sapa kelam telah terpatri menaungi
Gelap terasa menutup semua sisi hati

Menerawang jauh ke lorong angan
Nampak suram tanpa sinaran
Lelah hati meniti kebahagian
Lika-liku telah terlewatkan
Namun tetap saja warna kedukaan
Menghiasi hari-hari penuh keinduan
Akan indahnya akhir tujuan
Yang kini masih sebatas impian

Bila adakah sapaan cinta
Hangat menyusup relung jiwa
Tiada lagi sesak di dada
Hilang semua duka lara
Berlalu dan takkan pernah menyapa
Menghampiri kebahagian tak terbatas masa
Sayang itu hanya sekedar asa
Tenggelam dalam mimpi tak sempurna
Tentang dia yang tak pernah ada

Khayalan bayangan semu
Imaji harap memadu
Tiada jera mencumbu rindu
Terlena dalam buaian sang perayu
Hanyut terseret tersesak pilu
Kelabu,,,,