Rabu, 03 Desember 2014

HANYA KESAKITAN YANG TERSISA

Manis senyummu menjadi madu ditiap malam yang kelabu
Canda tawamu masih terbayang dalam lamunanku
Mengukir lagi kenangan waktu kita bersama dulu
Memadu cinta berbagi rasa tanpa jemu
Namun semua kini tinggal kisah lalu
Yang tersisa hanya kepahitan merundung pilu

Tak terhitung lagi curahan air mata membasahi pipi
Menetes tiap-tiap kesakitan ini merajai hati
kucoba menghimpun asa yang telah terkubur diri
Tetap masih saja tak mampu menghapus sepi yang menyelimuti
Terasa tiada lagi kebahagian menghampiri
Tak terlihat lagi adanya pelangi yang mewarnai
Suram temaram dalam hiasan mimpi

Ingin sekali ku hapus ada mu dijiwa ku
Mengusir segala rindu yang membuatku terpaku semu
Menghapus segala puing-puing rasa yang pernah mencumbu
Hilang arah tanpa sandaran diri menopangku
Terbuang sendiri dalam gelapnya hati tak berlampu

Jenuh hatiku akan semua kepedihan ini
terasa tak mampu lagi diri melangkah menapaki hari
Lelah jiwa ini menahan terpaan lara menusuki
Seakan ku melangkah di luasnya padang berduri
Hanya kesakitan yang kudapati tanpa henti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar