Jumat, 30 Mei 2014

Tak henyak mengulas lara
Lirih suara pembisik luka
Sudahlah,,,semua tinggal cerita lama
Menjadi acuan medekap cinta
Kini saatnya memintal benang-benang rasa
Merangkai cita dalam satuan wahana
Bahagia ,,,itulah muara asa

Genting dalam penantian sepi
Menbungkam diri terbelenggu imaji
Cukuplah terhenti,,,luruh nuansa sunyi
Pijar pelepas mimpi telah hadir menerangi
Serupa sapa mentari mengulum malam di jamahan pagi
Hangat,,,meneduh,,,menaungi,,,

Cukup lama ini menjadi angan jiwa
Tiaba saatnya,,,kini harap itu tercapai jua
Rona menggilas kelabu warna
Semisal tutup muka menghapus wajah lara
Air mata hanya pengungkap bahagia
Menyiratkan gelora hati di rendam asmara

Dan,,,tak ada lagi keluhan jeri
Jerit pelantun sepipun tinggal bisik mati
Serupa senandung harmoni telah sampai pada nada tinggi
Tersusun irama dalam simponi hati
Kau dan aku saling membalas beri
Menyuarakan nyanyian cinta penebus mimpi
Sampai akhir nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar