Senin, 02 Juni 2014

BAYANG-BAYANG LUKA

kala malam mulai menjelang
bayang-bayang luka itu datang bersama petang
raga membujur bisu dalam seribu diam
hanya tetes air mata yang membawaku tenggelam
dalam lautan duka terdalam

bibirku hanya mampu menggumam kata
tak sanggup tuk meneriakkan perihnya lara
menuai serangkai kata memecah rasa
hanya bisa mengeluh tanpa nada

seperti perahu tanpa arah tujuan
terombang-ambing dihempas badai jalanan
terlempar jatuh terhempas hilang bersama harapan
tenggelam dalam bayang-bayang kedukaan

kini yang tertinggal hanya kesunyian
sendiri menapaki hidup tanpa ada pengharapan
tiada lagi terdengar bisik asmara dalam relung jiwa
yang ada hanya cinta yang membekas lara
karena kekasih yang dipuja kini tak lagi ada
pergi meninggalkan seribu duka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar