Sabtu, 31 Mei 2014

sebening embun di deru nafas pagi
rekah cahaya menyampaikan kabar mentari
tak cukup lama malam menenggelamkan wajah mimpi
raut fajar merona jingga telah kembali
memberi warna alam serupa kemarin lagi
indahnya,,,cipta kasih YANG MAHA SUCI

terjaga dari pejam mata pembaringan raga
menguntit cahaya di sela-sela ruas jendela
oh,,,ternyata pagi telah tiba
menyadarkan bias mimpi sedari tadi menggoda
membunuh sepi seiring kumandang adzan melanglang buana
ini gema mengundang jiwa
bersujud pada-NYA YANG MAHA KUASA

tak ingin sendiri menjajaki hari
ya,,,hadirmu disisi senantiasa menemani
kebersamaan kita adalah tali suci
mengikat kesetiaan dari hati mewujud genggam jemari
atas anugrah-NYA tak henti-henti
indah cinta kita serupa rona pelangi
menghias warna langit sehabis rinai hujan mengecup mentari

duh,,,YANG MAHA KUASA
KAU adalah awal segala
Kupasrahkan rasa ini atas restu-MU dalam doa
Berikanlah kami jalan surga kala nanti saatnya tiba
Tiada ingkar hati ku sujudkan jiwa
Memohan kasihmu tanpa jera
Untukku dan dia yang kucinta.
merenda benang-benang jiwa
mengumpulkan daya sekujur raga
jatuh bangun tak jadi renta asa
penitian tetaplah melaju tanpa jera
ini larung hati tak kenal redup senja
apalagi malam buta,,,hanya pewarna semesta

lirih pagi biarkanlah jadi bisik pendamai hati
yakin cahaya takkan pernah ingkar janji
serupa rekah melati di kaki pelangi
keindahan itu,,,bukan sekedar tawar mimpi
semua pasti,,,di pembaringan wujud cinta kita saling mengerti
berbagi menjelajahi masa kini dan nanti

kau adalah asa cahaya
melingkupi hatiku dengan cinta
redup redam bukan pesonamu yang ada
karna pelitamu tan rendap di awan jingga
senantiasa berpendar,,,menyinari semua sisi ruang rasa
adanya kau menjadi titian di rebah ragaku yang renta

ini tak sekedar aksara puisi
perumpaan menyelami semua isi hati
biar bebagai macam ribuan caci memaki
aku tak peduli,,,
kau anugerah-NYA serupa bidadari
untukku,,,tak ada lain lagi

masih melamunkan wajah cahaya
langit muram bersenandungkan gulita
tak tahu bagaimana mentari memberi kabar sapa
rinai-rinai hujan menangisi bumi yang renta
mencuci kedamaian dengan uji bencana
tak kunjung reda,,,

tak terhitung lagi seberapa lama ukuran jadi
banjir meruah menyeret ribuan caci
menggema jerit-jerit pilu mengiramankan tangisan sepi
hilang daya terkubur mati
lulu lantah kesombongan tak berarti
geram alam telah memaki,,,
menandakan tegur-NYA YANG MAHA SUCI

sampai kapan,,,samar cerita reka manusia
semua hanya harap bukan kepastian masa
pengilhaman adalah makna sebenarnya
menyandarkan diri disisi-NYA YANG MAHA KUASA
memohon ampun sekian banya noda tertera
memperbaiki tanpa ada pengembalian jasa
sujud penghapus dosa,,,

lalu,,,keikhlasan adalah kunci hati
mencari keberkahan di setiap dera penguji
pengibaratan bukanlah sesuatu yang dinanti
kepastian-NYA tetaplah yang sejati
melingkupi semesta dengan kasihnya tak kunjung henti
bagaimanapun DIA menguji,,,,,
memandang rinai gerimis menguliti bumi
jejak mentari meredup di keremangan hari
langit bisu menderukan gemuruh sepi
bias-bias turun serupa rebahan wajah pagi
masih saja mendung menyelubungi

entah berapa lama awan mengurung cahaya
kesekian kalinya tangis langit mencucurkan air mata
bumi meresah mengerutkan wajah semesta
tak tau masa,,,cukup penghukuman menggugah jiwa
mengilhami arti cinta dari-NYA YANG MAHA KUASA

dan disini,,,di sudut rumah berpagar pelangi
masih dengan genggam jemari tak putus tali
senantiasa kupanjatkan doa-doa tanpa henti
kebersamaan ini adalah jalur ILAHI
tak peduli sebagaimana alam mencaci bumi
ikat hati tersimpul mati,,,denganmu bidadari

begitukah saat ungkap membicarakan rasa
pendar cahaya senantisa ada membungkam buta cuaca
ini serupa apa yang tercipta di kedalaman jiwa
mencintaimu tak terhitung masa mengguris renta
tak berkurang ukurang sedari awal mula
tentang kita menjejaki tanah langit alam nirwana
nantinya.....
menyelami laut itu,,,
menebar jala sutra menjaring karam batu
ah,,,masih terlalu dalam hamparan pasir jeru
membuta mata hilang rungu
tak tahu mana arah tuju
hilir hulu membolak –balikkan waktu

sekian jeda menyesak dalam dada
hilang daya terkubur air mata
renta menyentuh dasar samudra
tak terasa mencuri dengar di bisik jiwa
duh,,,ini bukan saatnya akhir cerita
masih ada cahaya menghentak kedalaman gulita

sedikit mulai mencari kerlip itu
tertemu mutiara di sela-sela arus deru
oh indahnya,,,itu kau perumpaman sedari awal aku berlagu
kini genggam jemari telah mengungkap rindu
membelah rangkap sendu laut biru
menaiki arus hingga perjamuan altar peradu
menyatukan dua hati satu waktu

takkan ada lagi kesesakan mengumpat luka
adanya kau adalah hembus nafas sedalam rasa
penciuman hati merubuhkan tatap buta
dan kebersamaan kita terukir di prasasti cinta
melegenda,,,serupa tautan tak mengenal masa
kau dan aku untuk selamanya,,,
selaksa biru laut langit bisu
kerdip mentari menebar aroma rindu
buih-buih menggantung,,,menyerupai awan kelabu
ah,,,tak munkin itu,,,
pelataran bumi tak rendap hilang lalu
sapa cahaya masih meramu hingga ujung hulu

ya,,,tak butuh penjelasan yang sama
entah hujan sebentar lagi akan tiba
gemuruh bayu menandai masa jeda
langit bisu menuntun jalan cahaya
sampai pada tawan jingga,,,rinai gerimis mengetuk semesta
membuka tabir langit mengurai air mata

hmm,,,itu hanya kisah alam berlagu
disini bagai musik harmonis pengiring rindu
kenyataannya dawai-dawai terpetik sendu
bernyanyi aku mengiramakaan kidung perayu
menanti senyummu mengulum manja serupa yang ku mau
melihat tingkahku yang tak tahu malu
di depanmu,,,

ahh,,,biarkan seperti orang gila
asal kau tersenyum cukup buatku bahagia
sedikit menggelitik jemari ku pancing rasa
bersemu merah wajahmu seketika
duh sayang,,,akhirnya ku tak mampu berkata kata
mengerut dahi memandang wajahmu nan merona
cantiknya,,,kau serupa bidadari turun dari surga

damai rindu di hamparan bunga-bunga rungu
menparafrase alam menyiratkan beribu aksara tergugu
lereng pengunungan melandai memberi jalan maju
serupa itu pendakian mengiramakan lagu
kidung cinta,,,merdu nan merasuk kalbu
untukmu,,,,

duh dedaun jati,,,gugur berserak mencium bumi
tak seperti ini,,,
itu perumpaan bukan untuk di jajaki
kering kerontang renta tak makan hati
wangi melati adalah bukti
memupuk aroma biar layu tak jadi duri

secarik kertas mencoba menggambarkan itu
dari laut hingga langit biru
tak mampu,,,pelukisan tak habis di kanvas beludru
pengibaratan untai kata mencoba memberi tahu
tentangmu,,,ada di relung hatiku sepanjang waktu
meresap hadir seiring hembus nafas mendengus merdu

ahhh,,,bagai mana lagi
katup mati hanya kepak sayap terpatuh sepi
seumpama nada tinggi gemuruh di dengar nanti
merdu tetap menggema di lidah sunyi
lagu kita menyusupi lorong-lorong kabur mimpi
mewujudkan nada dengan langkah kaki
genggam jemari,,,
ya ini kita disini,,,menguntai sajak-sajak yang di namai puisi
bidadari dan matahari.....
remang pagi menguntit malam tadi
rekah cahaya meyusuri kepingan mimpi
mengering embun seiring laju angin menghentak sepi
duh,,,kilau menusuk mata di pembaringan diri
terjaga menyatukan raga dan hati

mengerjap mata mencari rupa beraroma surga
ya,,,ini kau disisiku terlelap dengan raut cinta
memancarkan aura pesona memikat jiwa
serupa rerumputan dipadang savana
adamu adalah kesempurnaan semesta
mewujud bidadari pelengkah hidupku yang renta

apalah arti esok hari
deru badai takkan lagi menggemuruhkan nuansa sunyi
mengerat rasa memagari dinding hati
untukmu,,,hanyalah satu kutahu ini
menjajaki bumi mencerna jalan nanti
biarlah bukit berduri,,,pendakian tak luruh mengarus jeri

sampai pada masa jeda
batas renta,,,terhenti hembus di puncak usia
tak mengapa,,,ketetapalah serupa sedia kala
awal mula kucinta sebagai mana saatnya regang nyawa menyapa
tak putus rasa,,,keabadian menunggu di kultur cahaya
kesejatian merona,,,antara kita untuk selamanya,,
pada selaksa angin berdebu
meramu rindu menghempaskan warna kelabu
biarlah,,,mengarak awan masih mencumbu
derai hujan tetaplah rinai tak jadi perancu
semua adalah musik waktu
mengiramakan nada alam gemuruh bisu

seuntai kata mengecap di sela-sela cahaya
tutur pelangi merekah pancaran rona
kuncup seri menebar wangi pesona
hujan telah usai sepenggalan jeda
hening cipta menunggu kabar tiba
tabir terbuka,,,

serupa menyingkap kelambu selembaran buku
perumpamaan memaknai kisah haru
perjalanan menjadi titian tak sekedar langkah maju
tutup cerita tak ada habis waktu
menjalar arus rasa hingga ke relung kalbu
meninggalkan kabut rindu sehabis hujan lalu
aku takkan ragu,,,

penyabdaan cinta menyuarakan isi rasa
membabi buta untai kata ribuan bahasa
ini ungkap hati sepenuh-penuhnya jiwa
mencintaimu tanpa batas usia
tak mengenal renta dan lekang masa
begitu adanya,,,kau dan aku sama...
membiru langit di sepanjang jalan pelangi
deru ombak mencium bibir pantai tak kunjung henti
butiran pasir basah mengisyaratkan pertemuan lagi
ini cerita laut mendekap tepi,,,
mengibaratkan sapa angin melajukan pelayaran hati

tentang kita munguasai rasa beribu warna
cacian goda biarlah jadi aral rintang tak jadi mengapa
cukuplah satu ketetapan hati adalah sama
cinta untuk kita jaga selamanya,,,
tak ada persimpangan membuta
kokoh karang tetap pada tempatnya

cukup perjalanan menguntai mimpi
kini labuan telah bersandar pasti
padamu rekat hati ku kalungkan suci
kau bidadariku kini dan nanti,,,
akhir pencarian lama hidupku menanti
hadir disini,,,

begitulah,,,sedari awal mula tak ada lain rupa
renta terguris masa bukanlah pengibaratan kurang rasa
kau kucinta tak terhitung deru debu menutup semesta
karna semua adalah jalan kita,,,
menggapai kebahagian dalam naungan-NYA YANG MAHA KUASA
menguliti malam sepeninggal senja
menatap rembulan sayu di ufuk semesta
pelupuk membuta oleh pendar cahaya
kau pesona menyeringai manja
bidadari,,,akhirnya datang jua

kusambut senyummu penuh cinta
menutup kisah senja dengan uluk mesra
duhai kau mutiara jiwa
kemarilah,,,beri aku kehangatanmu nan meraja
menawar rindu sehabis mentari mencumbu gulita

ya,,,ini harapku senantiasa
bersamamu adalah alur cerita tak lain masa
biar goda menghentak sekujur raga
tetap sama,,,untukmu apa itu nama cinta
mengeratkan dua hati dalam satu rasa

begitulah,,,sedari awal mula takkan cukup mengibaratkan isi rasa
pendalaman hati bukan sekedar uraian kata
sebait puisi hanya sepenggal dari sekian banyak ungkap cerita
karna untukmu tak cukup ribuan kata mengurai pesona
kau bidadari tiada lain rupa
untukku saja,,,,

sebening embun di pelataran pagi
kesucian menguliti lara tertinggal pergi
debu berserak menjejak bumi
menangis langit mencuci aura sepi
dendang irama gelegar semesta bernyanyi
kau dan aku menyuarakan kidung hati
tentang rasa tak pernah mati,,,saling mencintai,,,,

kabut menepi kepelupuk jingga lalu
rekah sinaran membuka tirai waktu
disini,,,kau dan aku mengurai rindu
menghantarkan cinta keperaduan kelambu biru
menikmati alam seiring gemuruh berlagu
cinta di puncak syahdu,,,

sekedip mata mengisyaratkan kabar mentari
duh teryata,,,cahaya telah merasuki semua sisi
tak terasa lewat masa sejenak henti
tetap disini kita melanjutkan kisah tadi
menguntit pagi,,,bersembunyi di balik selimut sampai nanti

begitu selanjutnya perhentian memotong waktu
saatnya kita terjaga membasuh raga sekujur kalbu
bersujud pada-NYA YANG MAHA TAHU
bersyukur atas doa terpinta telah menjamu
kau dan aku satu dalam keindahan cinta tak pandang bulu
selalu,,,
menyapa pagi sehabis hujan semalam
langit masih meremang dalam temaram
selimut kabutpun menutupi semesta muram
mungkin jeda hanya sedetang salam
lalu pergi timbul tenggelam

redup cahaya di pelataran pagi
tutup sunyi mendung menyeringai sepi
ah mentari,,,bersembunyi malu enggan menampakkan diri
masih saja gulita menyelimuti semua sisi
hujan datang lagi,,,

tak terasa waktu terlewat seberapa masa
enggan terjaga diri dari pembaringan raga
duh dinginnya,,,terusir kehangatan cinta
kau ada disampingku bergelayut manja
kian tenggelam suasana tak peduli gemuruh cuaca
kau dan aku bercumbu mesra

makin meninggi nada alam menguliti bumi
merasuk bisikan membuncahkan hasrat hati
kau bidadari membuatku menapaki langit surgawi
menuai kasih di peraduan cinta suci
senantiasa begini tak mengenal ukuran hati
kesejatian ini abadi dalam restu SANG ILAHI.
membicarakan pagi sepeninggal senja
kisah hujan mengiringi urai masa
langit masih saja kelabu warna,,,,
tersenyum mendung menanti guyuran tiba
ah,,nuansa pergantian musim cuaca

lalu malam sejenak merengkuh sepi
irama air terhenti mengatupkan bunyi
menelisik bisik geraman penabuh sunyi
duh,,,ternyata hujan lagi
tak kunjung-kunjung henti

ya sudahlah,,,alam berkabut jingga
disini kita masih tetap sama
melewati hari-hari penuh cinta
tak peduli entah seberapa lama semesta berubah rona
kedinginan itu tak buat kita jera
karna kehangatan kita cipta
mendekap kasih bercumbu mesra

dan seterusnya semua hanya pengiring hati
kebersamaan kita terjaga tak putus mati
mekar aroma berkuncup seri
begitulah cinta kita menebar wangi
menjungkirbalikan semesta tak jadi kurung mati
kau dan aku sehati
menjajaki tanah langit hingga lembah surga
memunguti kepingan asa menjadi rekah cahaya
ahh,,,perjalanan sudahlah terlewat jua
alur cerita telah sampai pada puncak nirwana
kau dan aku raja dan ratunya

sekian lama adalah waktu mengukur rasa
sampai masa perjamuan cinta melibas lara
rimba buta berubah taman asmara
berbunga selaksa dalam setiap pandangan mata
duh indahnya,,,

dari sepenggalan hingga kini satuan cerita
dua hati mengerat rasa di pelataran semesta
senyum melukiskan gurat pesona
kau cinta,,,sandaranku menatap dunia
pelita hidup dari alur cahaya

begitulah pendalaman hati sekian lama
pelayaran terus melaju tiada jera
bersamamu,,,menghempas ribuan gelombang dera
melibas badai tak jadi mengapa
karna ketetapannya kita yang punya
manyatu dua raga dalam satu rasa
CINTA.......
meniti di sepanjang jalan hati
sebentang laut resah bukan tempat sandaran menepi
lain dari wujud serupa mimpi
kenyataannya kau milikku kini dan nanti
begitulah sabda terucap mengikrarkan doa suci
jalan-NYA untuk kita lalui

pendakian berujung pada tatap cahaya
milik kita masa-masa indah jalinan rasa
tak ada sapa gulita,,,rekah pelita senantiasa menjalar jiwa
kau adanya asaku menatap dunia
meleburkan hujan membias rona
menghadirkan pelangi sepeninggal kabut jingga

tak ada raguku melangkahkan kaki
erat tanganmu senantiasa di renggkuh jemari
bersama kita melewati uji tanpa jeri
memaknai semua adalan jalan ILAHI
mencapai kesejatian cinta yang hakiki

begitulah apa yang telah tersemat dalam dada
pencapaian nanti adalah jasa dari ribuan coba
lekang masa biarlah memukul renta
kita tetap sama,,,mencintai tanpa ukuran rupa
selamanya,,,,,,,
memandang langit tanpa tabir penghalang
ku lihat wajahmu penuh senyuman sayang
duh kekasih,,,auramu menelisik bintang
tersipu malu kala kau datang menjelang
bukan bayang-bayang,,,,,

tak cukup rembulan membiaskan sinaran
titip mentari tertunduk rona senyuman
kau serupa pelita penyibak kegelapan
menutup malam tak jadi geram lamunan
itulah,,,kala hadirmu dalam lembut uluran
beriku gemelitik jemari menyusup kehangatan

terbenam malam sehabis rekah cahaya
kita masih tetap sama serupa sediakala
kecup kening mengibaratkan urai rasa
kebahagiaan ini takkan berlain rupa
untuk kita,,,semua pada jalan-NYA

kebersamaan ini adalah jalan hati
tutup muka dari sekian lama pendakian bukit berduri
deru gelombang lewatlah sudah tak lagi mencaci
dayung sampan telah sampai pada wujud asli
pelayaran ke penghulu suci

tak ada kata ragu ku mengucap itu
bacaan hati terungkap seru waktu
dan rekahlah kuncup aroma peradu
membius selaksa hingga relung kalbu
itu,,tempat kita bergelayut malu

terus berlanjut kisah di lain masa
puncak usai sampai saatnya tutup renta
takkan terputus,,,simpul mati menuai warna rasa
ya,,,keabadian tatap cahaya
rengkuh kuasa tanpa tanda tanya
untuk kita berdua,,,selamanya...
termangu menjejak bumi di pelataran rindu
wajah sayu memburamkan langit berubah kelabu
membujur kaku dalam kedinginan hati tak menentu
menanti hangat mentari di siang tadi berlalu
pasti dia kembali memadu

asa pintalan doa-doa sepanjang waktu
sujud suci harapkku tak pandang jemu
untukkmu,,,kuperjuangkan aku punya mau
membolak-balikan bumi biar tak tahu malu
dan sangkalapun menutup bisu
mecuri dengar lagu bersenandung sendu

genggam jemaripun mengeratkan kalbu
menyentuh lembut hati kau dan aku
hingga perjamuan kembali memadu
kau dan aku bertutur rayu
melukis cinta tentang kau dan aku,,,

mengintai malam di balik remang rembulan
gerimis hujan mengiring jalan rindu ke peraduan
pendar cahaya sesekali berkelit dalam pijaran
ahh,,,tersentak kala ku buka tabir pandangan
senyummu menyapa penuh kehangatan

indah tak terlukis bayangan
pancaran rona adalah kesucian
kau bidadari nyata buka lamunan
temani malam-malamku dalam kebahagian
tak peduli gemuruh nuansa menjemukan,,,lajuan tak tehenti di persimpangan

sekejap kedip mata seirama deru hembusan
kau senantiasa ada tak pernah hilang jamahan
duh sayang,,,cintamu beriku asa kehidupan
terukir abadi kisahnya sepanjang zaman
dan berlanjut hingga tempat keabadian,,,
tak ada putus ikatan
antara kita dua raga menyatu dalam perasaan
memindai waktu sedari pagi menyapa senja
kulum buta mendung masih saja menggulita
rindai hujan mengiringi laju rindu hingga petang tiba
menanti ku di sini,,, di singgah raga tempat kita menulis cerita
tentang kita,,,paduan rasa satu cinta

tak lama,,,usai cahaya menutup diri
titipan telah kembali membalas janji
rembulan mewakili rona mentari,,,menghiasi malam kita penuh kehangatan hati
kau dan aku menimang sepi dengan desahan pembunjuk mimpi
hening sayup terdengar ke nada tinggi
memuncak,,,tak terputus tali

menjalar ke sekujur raga
entah bagaimana menamai rasa
ini puncak aroma dunia menyentuh surga
tak terhitung waktu seberapa lama mengecap masa
ada,,,dan kan tetap ada di sisi jiwa
adanya kau dan aku satu nama untuk dunia mula

selanjutnya adalah alur suci
segumpal melengkapi wujud nanti
tak ternilai materi ataupun harga mati
semua telah tertulis pasti dalam noktah ILAHI
bukan itu,,bukan coretan usang ciptaan pembidik perancu hati
ketetapan ini pasti,,,DIA tak pernah ingkar janji
doa terpinta akan terberi....anugerah-NYA untuk kita syukuri,,,
gemelitik jemari,,,,menyusupi sela-sela kepak sayap bidadari
menyaksikan fajar memungut cahaya mentari merekah lagi
tersentuh hangat nafas rindu seirama detak nadi
kau wujud cinta terberi anugerah ILAHI
ku kecup bisu keningmu berulang kali

ah,,ternyata kau terjaga jua
padahal inginku sedikit bermain muka
memandang wajahmu penuh cinta,,,merasuk hatiku tanpa kedipan mata
inilah aura kesucian jiwa melebur sunyi kembali berirama
bidadari menawan cahaya

sendayu embun memuntahkan tabir mimpi
elegi sunyi adalah masa lampau tertinggal pergi
dan kita disini,,,membangun rumah cinta berpagar pelangi
serupa janji hujan menatap pendar mentari
tercipta pasti,,,

duh,,,kau nyawa didetak nafasku ada
sekian lama tak cukup memberikan jalur cerita
ini cinta kita,,,membisukan mata di dengar buta
hingga perjamuan menemui puncak usia
kita tetaplah sama,,,bersama menjajaki lain rupa wajah semesta





Di pelataran senja memandang gerimis tiba
Tak terasa urai air mata mengisyaratkan bahagia
Ini tentang kedalaman jiwa,,,cintamu adalah selimut hatiku yang nyata
Setiap detik teriring nafas rindu membara
Mengiramakan nada cinta kidung asmara
Hingga tiada lagi warna duka
Menepi lara ke rimba buta

Malampun tiba,,,meredup surya menitipkan cahaya
Duh purnama,,,mempesona di singgasana langit nirwana
Hias merona menaungi cinta kita
Menenggelamkan gulita dalam bungkam warna
Mendung tersisih jua tak jadi menyapa raya
Indahnya lingkar cahaya memasung mata

Ohh sayang,,, dengarlah bisikku dari relung kalbu
Ucap kataku adalah ungkap hati sepanjang waktu
Mencintaimu tak ada ukuran lalu
Seberapaun masa melebur arus deru
Itu tak jadi ragu,,,karna kesejatian kita cumbu
Mengikatkan kesetiaan tanpa batas jemu

Kau bidadariku,,jalan rindu surgaku
Tetaplah disini senantiasa disisiku
Bersama kita kan meraih asa itu
Serupa doa-doa terpinta kau dan aku
Keabadian sejati kan menjamu, di altar suci tempat kita memadu
Itulah surga milik-NYA YANG MAHA TAHU
menyongsong pagi dengan gemilang hati
rengkuh cinta hangat pelukmu disisi
indah malam tersentuh jemari
berpagut mesra menuai cinta syurgawi
kau dan aku di balik kelambu tadi

selepas lelap dalam genagan mimpi
meresapi keindahan arti hadirmu tak terganti
kau serupa bidadari terpilih dari ragaku pasti
semisal ungkap kata tulang rusuk tak tertukar lagi
adanya kau penyempurna hidupku kini dan nanti

ya,,,mentari telah tiba seiring wajah merona cahaya
Alam membuka wajah baru sehabis malam tertutup mata
Ku pandangi langit dengan tatap kesyukuran jiwa
Doa terpinta wujud kasih-NYA YANG MAHA KUASA
Terberi kau cinta sekian lalu ku tunggu lama

Dan seperti kemarin tingkah yang sama
Tak lupa kecup keningku untukmu cinta
Ku ajak kau bangun dari pembaringan raga
Membasuh diri kita mensucikan jiwa
Bersujud pada-NYA kita bersama
Kau makmumnya dan aku imamnya

Merebahkan diri di pembaringan raga
Memahami arti adanya kau adalah asa jiwa
Tak terasa seribu duripun tak membuatku luka
Karna kau senantiasa memberiku cinta
Meluluhkan lara tersingkir malu tanpa tanya
Ini adalah kesatuan rasa menjejak masa indah bersama

Sayang,,,tak peduli berapun luka mendera
Itu hanya sekedar pengilhaman hidup penuh cerita
Antara kau dan aku menjaring masa hingga puncak usia
Menjalin kebersamaan tanpa putus jeda
Inilah asa sepanjang doa menjajaki tanah surga peradu nirwana

Tawa dan airmata adalah sebuah warna
Menjadi peneguh cinta antara kita berdua
Hari-hari menjadi kesaksian nyata
Kesejatian takkan berlumur noda
Suci ikatan menggenggam setia
Dua hati dalam satu cinta

Seberapa lama bukan waktu mengukur rasa
Ketetapan hati adalah sama tak pernah berlain rupa
Hanya untukmu cinta tanpa tanda tanya
Begitulah makna rasa sedalam-dalamnya jiwa
Kau bidadariku satu untuk selamanya
Pagi,,,,tauhkah kau tentang isi hati
kunikmati malam tadi dengan jelajah mimpi
Melepas penat raga yang membayangi
Dan begitu selanjutnya hingga sapa mentari
Masihku disini dalam dekap pembungkam sepi
Melebur kerinduan di sentuh jemari

Itu ,,,irama alam mengikuti
Menambah nuansa kian menghayati
Gelap biarlah jadi selimut sepi
Nyata wajahmu jadi penuntun diri
Mencapai muara puncak surgawi
Indah nuansa lukis pelangi

Inilah jamuan cinta
Membara hasrat dengan gelinjang rasa
Membuncah gelora dalam rebah raga
Kau dan aku berpadu di balik kelambu seka
Menyingkap tabir penutup aura jiwa
Menikmati malam hingga pagi tiba

Dan tak terasa,,,
Fajarpun kembali menyapa
Sedang kita masih terjaga sedari mula
Tak ingin mentari merekah dengan silau cahaya
Karna peluh ini belum juga mencapai asa
Masih menunggu kelanjutannya,,,

Pada pergeseran malam menyentuh pagi
Seiring denting jam mengemakan bunyi
Terjaga ku sedari tadi,,,
Menanti saatnya masa hari berganti
Ini adalah perhitungan usiamu bertambah lagi
Ku haturkan ucap hati untukmu bidadari

Sayang,,,dengarlah bisikku mengalun merdu
Mengucap cinta untukmu sang belahan jiwaku
Kaulah cahaya penuntun kalbu
Menjadi sandaran kala rentaku menjamu
Begitulah serupa aku untukmu
Berpadu kita meraih kebahagian itu

Seiring pergantian tahun menjajaki
Serupa itulah masa waktu mengukur sedari menjejak bumi
Ya,,kini usiamu telah terhitung lagi
Memaknai semua adalah pendewasaan diri
Bersama kita kan menyongsong hari-hari nanti
Menggenggam erat keteguhan cinta tak kalang mati

Tak lupa dari sekian banyak waktu berlalu
Pembelajaran kita dapati tak pandang bulu
Sujud pada-NYA kita haturkan dalam doa-doa selalu
Semoga kebahagiaan senantiasa memberi arah tuju
Menuntun jalan mencapai kesejatian cinta dengan lingkup-NYA YANG MAHA TAHU

SELAMAT ULANG TAHUN MUTIARA JIWAKU
CINTAKU KASIHKU SENANTIASA UNTUKMU
Pada hari ini tak cukup ku ucapkan ribuan kata
Sejuta aksarapun takkan mampu melukis segalanya
Tentang apa itu aku punya rasa
Hanya untukmu satu senantiasa terjaga
Cinta,,,begitulah pengertian dari jiwa
Memaknai semua adalah jalan-NYA yang tercipta

Pengukuran waktu tak terhitung dalam masa rindu
Titi cinta telah sampai pada ujung temu
Bukan seperti pembalasan di akhir padu
Ini pengukuhan rasa sepenuh kalbu
Mengobarkan bara cinta hingga pucuk syahdu
Melemparkan debu-debu perancu yang mengelabu

Sayang,,,taukah kau yang aku pinta
Dalam doa-doa sujudkan kuhaturkan pada-NYA YANG MAHA KUASA
Kebahagianmu itulah pengharapan tiada jeda
Senyumanmu lebih dari segala keindahan dunia
Biarlah ku berlinang airmata asal kau dalam suka cita
Karna cinta telah memilih jalannya
Adaku untukmu senantiasa

Ini sedikit dari sekian banyak rasaku untukmu
Meneguhkan cinta serupa yang kau mau
Perhitungan masa menjadi pembelajaran kau dan aku
Menyikapi semua sebagai uji tak jadi perancu
Sebagaimana sabda rasa tak lekang waktu
Cinta kita takkan pernah berlalu

Dan akhirnya kata yang mampu ku ucap saat ini
Membisik mesra didengarmu dari hati
SELAMAT ULANG TAHUN KAU BIDADARIKU kini dan nanti
Kebahagianmu adalah asaku sepanjang hari
Dalam pintalan doa-doaku tanpa henti
Tetaplah disisiku memberi kehangatan dengan cintamu yang suci

Tak terlalu lama gulita menyapa cahaya
Ini kabar pagi yang segera tiba
Terjagaku dari selimut lena
Malam,,,, sudahlah saatnya kau menutup masa
Berganti rona fajar jingga
Seirama ufuk rindu yang kian bergelora
Mencari titik cahaya di ujung cakarawala rasa
Itu,,,kau adanya duhai mutiara jiwa
Menghias hari-hariku penuh cinta

Pagi,,,begitulah itu di namai
melebur pelita selepas rembulan pergi
Disini,,, diantara persingahan remang sepi
Ku bisikan ucap setulus hati
Sayang,,, ayolah bangun mentari telah kembali
Saatnya kita membasuh diri
Menghadap ILAHI seperti kemarin pagi

Ahh,,, jangan begitu
Lepaskanlah belenggu itu
Mari,,,,genggamlah jemariku ikut bersamaku
Bersama kan kita nikmati alam dalam wujud baru
Seiring gulita tak lagi menjamu
Berpendarlah cahaya hingga lorong-lorong tutup waktu

Dan ketetapan ini takkan meragu
Tentangku mencintaimu tulus dari relung kalbu
Serupa begitu jua kau padaku
Nuansa ini takkan pernah berlalu
Keindahan cinta mengiring selalu
Menaungi tautan hati antara kau dan aku
Hingga nanti,,, masanya di ujung waktu kan tetap begitu
Takkan bergeser di tempa musiman penggangu
Kokoh,,, serupa karang dalam deru rindu

Menyela di reruntuhan kelabu warna
Membuka tabir mimpi sedari lama menggoda
Ya,,,ini nyata kau ada di depan mata
Menyunggingkan senyum penuh cinta
Melepas resah rindu yang sekian lama mendera
Aku terpana,,,elok rupamu nan mempesona

Kian mendekat,,,menyentuhku dengan uluran cinta
Duh,,,terasa menghangatkan jiwa
Sapa kasihmu serupa mentari di persimpangan malam menanti fajar tiba
Inilah yang ku tunggu lama,,,
Pancaran pelita menghapus gulita rona
Begitulah hadirmu membawa cahaya
Luruhkan nuansa luka tak lagi tersisa

Dan tangis itu pecah isyaratkan makna
Bukan,,,,bukan karna luka
Ini tangis bahagia tenggelam dalam sukacita
Curahkan gejolak jiwa dalam bara rindu membara
telah terlabuh hati satu cinta hanya untukmu saja
kini nanti hingga tempat tak ada tutup usia

Sampai pada akhir masa,,,
Tak seperti begitu adanya
Kisah ini berlanjut hingga langit nirwana
Disitu,,,di tempat suci alam kesucian jiwa
Surga,,,itulah asa sepanjang doa
Restu cinta kita dalam naungan-NYA...
Dalam peluk syahdu,,,
Menganugerahi makna cinta seluas langit biru
Hamparan gurun hanya sejengkal dari sekian banyak perancu
Turun salju membanjiri padang gersang berdebu
Ini adalah titian perjalanan melibas waktu
Mengarungi samudra menuju satu arah tuju
Bersamamu,,,kita raih kebahagiaan yang di tunggu
Melukis keindahan serupa angan rindu

Malam,,,adalah nuansa selepas mentari tenggelam
Menyapa gulita serupa kisah-kisah masa silam
Ahh tak mengapa,,,biar deras hujan mengisyaratkan langit muram
Tak jadi itu selimut kebekuan nan menyekam
Karna kehangatan senantiasa kurasakan hingga relung terdalam
Darimu bidadari sang penyibak tabir kelam

Satu ketetapan takkan tergantikan
Kaulah sandaran tak ada alih perasaan
Bagaimanpun wujud rupa pengganggu tak menggetarkan
Rasa hati telah tersimpan di pedalaman
Terjaga selalu pada erat jalinan
Antara kau dan aku dalam ikat kesetiaan

Sekian masa menjadi uji rasa
Keteguhan cinta tetap sama serupa sediakala
Semisal kokoh karang mengerat ujung samudera
Begitulah cinta kita tak henyak melukis jera
Mengukuh abadi hingga lain masa
Tempat kesejatian murni tanpa ukuran renta
Kau dan aku untuk selamanya,,,,,,
Memandang luas cakrawala
Mengarak mendung menghiasi pelupuk mata
Duh,,tanda gerimis segera tiba
Menurunkan airmata langit sampai ke bumi renta

Disini di bentangan ilalang senja
Berdua kita nikmati maha karya SANG PENCIPTA
Gurat-guratan semesta penuh dengan rona
Itulah lukisan jagat raya seirama musim cuaca

Begitulah kesaksian alam beribu nuansa
Mengiringi kisah cinta kita sepanjang masa
Tak peduli panas membara atau deras hujan menyekap raga
Tak jadi itu pengganggu titian asa

Cinta adalah kita punya cerita
Mengukuhkan dua hati dalam satu rasa
Kau dan aku untuk selamanya,,,,
Mungkin ini hanya sekilas dari sekian banyak cerita
Tak peduli deras hujan ataupun terik membara
Ketetapan hatimu menjaga buah hati tercinta
Mengorbankan jiwa raga hingga titik renta
Sungguh,,,itu lebih dari sekedar ikatan rasa
Tulus kasihmu serupa ribuan titik embun samudra
Takkan terhitung angka

Namun kini sekian waktuku seakan tersia
Masih saja keluhku membuatmu merajut asa
Bukankah saatnya kini ku membalas kau punya cinta
Memekarkan senyummu dalam kelapangan jiwa
Melihat anakmu mencapai kesejahteraan yang di cita

Ohh IBU,,,maafkan aku yang seringkali membuatmu terluka
Ku tahu tangismu pecah kala doa-doa kau panjatkan senantiasa
Biarkan kini ku haturkan bakti sepanjang usia
Menjagamu kala kikis masa mengguris raga
IBU,,,,,
Sejenak melimbungkan khayal ke puncak asa
Duh ternyata,,,ini bukan hanya kembang nirwana
Merajut kudengar bisikan manja
Kecup bibirmu membuatku terjaga
Ahh sayang,,,sudah pagi ya,,
Tak terasa lelapku sampai fajar tiba
Merebahkan raga melepaskan penat yang mendera

Ohh,,,menggeliatku dalam peluh waktu
Mengusap mata menyempurnakan tatap lugu
Terlihat rupa ayumu dengan senyuman menjamu
Membuatku tak ingin melepas lalu
Pandang ini,,,senantiasa berlaku

Ku nikmati sejenak rona nan bercahaya
Mengulas wajahmu penuh cinta
“ Ihh sayang,,,jangan begitu lihatnya aku kan malu jadinya “
Itu yang kau ucap sembari memalingkan muka
Bergegasku menarikmu ke pelukan raga
Memberi kecupan di keningmu dengan mesra

Sayang,,,ku tuturkan seirama deru nafas memburu
Kau bidadariku,,,kini nanti dan sampai masa itu
Tetaplah disisiku memberi warna dalam titian hidupku
Bersama,,,kita adalah dua insan memadu rindu
Menebarkan wangi cinta ke semua penjuru
Uhh,,,kau balas serupa tingkahmu yang itu
“ Sayang,,,,sana mandi dulu,,,bau tau,,,, “

Di hari ini biarkan ku sedikit menghitung rasa
Ah,,,itu hanya perandaian saja
Karna nyatanya tak ada ukuran bisa
Cinta kasihmu tiada berujung masa

Sekian banyak telah ku berikan duka
Lalu,,,bagaimana harus berbalas jasa
Tak cukup sepanjang usiaku membaktikan raga
Hanya pintalan doaku tanpa jeda
Untuk kebahagianmu selamanya

Ibu,,,peluhmu mengartikan cinta
Tulus kasihmu tak ternilai harga
Biar semua dunia mencaciku dalam hina
Kau tetaplah sama,,,
Melindungi anakmu ini dengan kebesaran jiwa
IBU......




Menjingkrak malam sehabis gerimis senja
Tutup gerhana mendung berlalu jua
Awan menepi ke ujung rona
Pelataran cahaya menyingkap tabir buta
Disana,,,di singgah rembulan menembus jendela
Kau dan aku melepas kerinduan tak bersapa raga
Memenuhi hasrat cinta sedari lama terseka

Sayang,,,lihatlah langitpun seketika berubah warna
Deru hujan seakan malu terhenti menatap kita
Bisik angin memberikan sekelebat aroma
Meranum bunga asmara penuh suka cita
Kau dan aku berpagut mesra
Meluruhkan sunyi di haribaan cinta

Kemarin biarkan jadi sepenggal cerita
Menguji ketahanan rasa berpayung setia
Nyata keteguhan cinta kian membahana
Mengeratkan dua hati tak peduli jarak dan masa
Apalagi musim cuaca,,,bagai irama penabuh renda
Menggemakan cinta kita hingga ke ujung nirwana

Kini,,,di tempat yang sama serupa kemarin lusa
Ku dekap kau penuh cinta sedalam jiwa
Melewati malam-malam nanti hingga pagi tiba
Menikmati keindahan tak sekedar perpaduan raga
Ini adalah penyatuan rasa menyemai benih cinta
Di senja kala aku bertanya
Adakah cahaya kembali memberi sapa
Sedang gulita menuntut kelam buta
Ahh,,,keyakinan pelita senantiasa ada
Berwujud rupa serupa angan yang di cita
Ya,,,itu dirimu sang mutiara jiwa
Pelepas dahaga rinduku yang membara

Sejengkal tak lagi memungut sepi
Sisa perjalanan tak luruh biar mendaki bukit berduri
Pengajaran memberi sebuah arti
Kesetiaan adalah pondasi
Menjadi tombak peneguh menerjang ombak yang menghampiri
Tak kalang mati

Entah berapa lama lagi waktu memberi batas usia
Kerapuhan takkan pernah sempat bicara
Tertepis malu pudaran menutup mata
Ini cinta kita,,,menebar wangi pesona
Membungkam dunia menjadi saksi nyata
Keindahan masa rasa bukan lagi sabda legenda

Seribu dari sekian banyak cacian maki
Penguji membuat kita kian memasung tali
Ikat suci begitulah jalan dalam ridho ILAHI
Mengangkat hati hingga kasta tertinggi
Penerimaan cinta adalah anugerah-NYA yang terberi
Menyatukan dua raga dalam satu jalinan abadi

Akulah magenta di hatimu
Biarkan pertanyaan-pertanyaan masih saja memburu
Serupa goresan warna kanvas beludru
Nyata rona ini adalah jawabku
Aku untukmu,,,

Bagaimana saat-saat setelah ini
Adalah sisaan hujan di pintalan pelangi
Mengusir kelabu dalam mendung hati
Menyingkap tabir misteri yang lama terbungkus sepi
Berpendarlah cahaya menghiasi hari-hari

Kurun waktu adalah masa penjelajahan rindu
Sampai cinta pada labuhan hati yang di tuju
Ya,,itulah dirimu serupa anganku sepanjang waktu
Menjawab semua tanya dari relung kalbu
Kesabaran menuai kasih yang di tunggu

Setiap langkah menguji dalam dilema lalu
Pembuktian menjernihkan rona kelabu
Keindahan akhirnya tertatap di muara hulu
Kau bidadariku kini dan sampai masa itu
Takkan pernah ada raguku mengganggu

Peluh meraup debu waktu
Dalam hening ku termangu
Menatap wajahmu nan sayu
Menetes air mataku mengarus pilu
Membanjiri hingga ke ruang-ruang kalbu
Aku tak mampu menahan itu

Deras hujan penuh keangkuhan
melumuri ragamu hingga sekujur badan
tak kuasa ku melihatmu dalam gemeritik kebekuan
merasakan gigil panas berdesakan
ini sisa sepenggal hujan
lajuan senja menyongsong haluan

duuhh,,,YANG MAHA KUASA
jangan biarkan dia bergelut lara
cukup saja aku berbalas jasa
mengecap serupa yang dia rasa
karna desahnya adalah nafas jiwa
memberiku asa menatap dunia

malam,,,tak ingin ku larut dalam mimpi
menjagamu dengan kehangatan hati
biar bisikan lara masih menguji
tak jadi itu letihku menemani
ku nanti senyummu merekah lagi
mengguratkan keindahan selaksa pelangi
kau bidadari ku kecup keningmu berulang kali,,
diantara cemara kita bersenandung
meresapi sejuk angin nan membumbung
kau mengajakku menari serupa mendayung
duuhh,,,aku bingung,,,,
mengikuti gerakmu seirama nada alam bersambung
membuat gairah rasa kian melambung

dalam getir petir ku menerawang
seketika hujan memburu datang
achh,,,seakan kita tak mau pulang
menikmai tetesan rinai deras berulang-ulang
tarian kitapun terus saja bergelak melayang
mengikuti arah angin seiring gemuruh alam mengelinjang

dan basah tak jadi gigil ke badan
kehangatan dalam nuansa kebahagiaan
bersenda gurau dengan riak air berjatuhan
memandang hujan adalah anugerah tak terelakkan
memberi kita warna dalam kisah percintaan
biar terkenang selalu dalam setiap abad peradaban

wah,,,gelap tak terasa memburu malam
saatnya kita bergegas berkunjung langit temaram
tak mengapa rembulan berwajah muram
toh,,,nyatanya senyummu lebih dari sekedar uluk salam
itu serupa deru menghujam
menambatkan cinta di sisi hati yang dalam
ohh,,,sayangku mari kita nikmati malam-malam di balik tirai penghapus kelam
menyusuri malam hingga pagi buta
menjelajahi mimpi sampai remang cahaya
menerawang di setiap pandang mata
senantiasa ada dirimu tak pernah terlewat masa
kau yang ku cinta,,,mendesah dalam rungu bahasa
membuatku terjaga serupa janji kala fajar tiba
membuka mata dari kilas lelap sepenggal jeda

sayang,,,ku bisikkan mesra penuh cinta
bangunlah,,,dengar suara adzan telah menggema
mari ku papah raga mengantarmu membasuh muka
ahh,,,ternyata kau masih menggeliat saja
masih merasakan kantuk yang datang menggoda
dengan kesabaran ku bujuk kau segera terjaga
membenamkan gelinjang sepi sedari tadi mengikat suasana

sekian menit ku tunggu membiarkanmu begitu
kini waktunya ku lebih keras membangunkanmu
ku kecup keningmu sembari ku tuturkan tanpa ragu
sayang,,,ayo cepat bangun itu mentari telah mengintip di remang biru
lalu kuangkat kau sampai ketempat penyucian wudhu
menyuruhmu membasuh muka hingga relung kalbu

sehabis itu,,,ku ajak kau bersama bersujud pada-NYA YANG MAHA TAHU
berpasrah diri dalam pintalan doa-doa tanpa jemu
merindukan DIA punya tempat itu
ya,,itulah tempat dimana keindahan tak lekang waktu
menjadi akhir tuju perjalanan cinta yang kita laju
itu yang kita mau,,,
sebuah kisah ku ingat di awal senja
tempat gemuruh angin terdiam tak biasa
menerawang sorot mata mencari jingga rona
lalu,,,kutemukan kau di seberang sana
melambaikan tangan membumbungkan suara
tergetar hatiku seakan tak percaya
ohh,,,pesona dirimu begitu membuatku jatuh cinta

sekejap sedari lama ku usap mata
ya,,,ini nyata bukan samaran merona
wujudmu serupa bidadari dari alam nirwana
tak ingin ku melepaskan apa yang di sangka
ku ulurkan tangan berharap kau memberikan sapa
duuhh,,,ini seperti mimpi saja
kau raih genggaman mengisyaratkan tanda terima

terasa bagai melanglang ke langit semesta
senyummu menenggelamkanku dalam lautan cinta
tak kusangka,,,kini terjawab sudah pintalan doa-doa
kehadiranmu adalah anugerah tak terukur harga
meluruhkan mendung gulita di sepenggal jalan cerita
dan akhirnya pelangi itu menepati janjinya
menggantikan hujan dengan keindahan seribu cahaya

kini ku ikat kuat jalinan yang ada
simpul mati adalah bahasa jiwa
kebersaman kita akan selalu terjaga
meraih keabadian di akhir cerita
ya,,itulah tempat wujud tak lekang masa
surga,,begitulah dia punya nama
Ketika hari beranjak renta
Melangkahi rindai-rindai waktu menutup usia
Menemu pada musim tak tentu masa
Senja,,,begitulah rona di redup cahaya
Menyapa gulita serupa sedia kala

Dan disini,,,di pelataran rindu menganga
Ku sibak tabir sepi biar tak jadi kelabu warna
Awan berarak-arak mencapai titik renda
Menciptakan hujan segera tiba
Ahh,,,desahmu membuka mata
Nyata kau merebah disisi raga
Menggelayut manja penuh cinta

Kaulah yang ku eja dalam setiap nafas jiwa
Mengajakku melanglang buana ke puncak nirwana
Bermain dengan labirin rindu yang menjadi kemudi rasa
Hingga jelajah cinta kian menggairahkan kita
Menikmati malam-malam tak peduli musim cuaca
Hujan dan badai bagai alunan musik asmara
Menenggelamkan kita dalam semaian cinta berkasih mesra

Ohh,,,tak terasa sekian waktu terlewat begitu jeda
Hujan telah berhenti sekejap masa
Kemerlip bintangpun memacu angin menghembuskan tabir cahaya
Nampak rembulan terbangun dari peraduan gulita
Duhh,,,indah semesta di malam-malam penuh cinta
Mengguratkan senyum angkasa untuk kita berdua
Mempesona,,,,,
Aku tak pernah menidurkan sajak-sajak tentangmu
Terngiang selalu kala lelap serupa igau rindu
Malam-malam adalah tempatku bersamamu
Menikmati keindahan hingga mimpi menjamu
Terus begitu kita rangkai hari-hari sepanjang waktu
Memekarkan bunga asmara tak pandang jemu

Semesta menjadi saksi bisu
Pendar rembulan menerawang hingga ke relung kalbu
Kerlip bintangpun menambah suasana syahdu
Menaungi kita di pelataran kelambu biru
Ohhh,,,indahnya tak terkilas sedikitpun kelabu
Tertahan malu melihat kita bercumbu rayu

Lihatlah sayang,,,alam merestui kita
Tak ada lagi gemuruh hujan mendera
Apalagi badai tertinggal dalam hening cipta
Hanya ada tutur kita berdua
Berbisik mesra saling mengecap rasa
Mencurahkan cinta dengan gelinjang asmara

Begitulah kita dalam nuansa bahagia
Memandang indah pada semua sisi cinta
Ini,,,adalah pencapaian yang kita punya
Kesejatian berawal dari ketulusan jiwa
Hingga tercapai apa itu puncak nirwana
Berdua kita menjajakinya
Aku senantiasa terjaga dari alam mimpi
Ketika fajar menandai datangnya pagi
Memungut sang surya dari lindungan tabir sepi
Merangkak cahaya mengeringkan embun di dahan-dahan padi
Hmm,,,sungguh indah hamparan ciptaan ILAHI
Terkagum menikmati pesona cakrawala nan mendamaikan hati

Disini di serambi kotak persegi jendela kayu jati
Ya,,,aku tak sendiri
Sudah tentu bersamamu sedari tadi
Menikmati apa itu rona mentari
Melepaskan pandangan hingga ke sudut-sudut sunyi
Tak ingin ada yang terlewat dari gemelitik pagi membuka hari

Ahh,,,tak terasa lalu pagi seiring mentari meninggi
Sampai terlupa ku dengan secangkir kopi yang kau buat tadi
Dingin sudah terlewat masa hangat pergi
Tak apalah itu bukanlah arti
Pendalaman lebih dari sekedar mengerti
Kebersamaan kita adalah harga tak terhitung jari
Mencipta kehangatan kasih rumah hati
Kau dan aku yang mendiami

Begitulah selayaknya takkan ada lagi guraman sepi
Hari-hari berganti dengan torehan bahagia dua sejoli
Itu kita,,,mengganggam kesetiaan tanpa batas mati
Sedari pagi hingga fajar menyapa lagi
Kita cipta kisahnya dalam alur pelangi
Mengguratkan indah cinta kultur surgawi
aku termangu melepas pandangan mata
memungut sang surya dari lembing hujan menganga
pada pintalan doa-doa menjalar antara bumi dan cakrawala
disana,,,diatas tebing curam ku tancapkan tombak rasa
bertahan,,,meski hujan dan gersang berganti-ganti masa
tetap dengan keteguhan jiwa

jinaklah,,,wahai jelaga di lembut sutra cinta
gemuruh badai diam,,,!!!jangan lagi kau menggema
apakah kau tak malu dengan kesabaran yang ku punya
menyongsong hari hingga reyot waktu menatap buta
karang,,,begitulah aku serupa benteng tak bergenta
berdiri kokoh biar beribu hantaman gelombang menyapa

dari sini hingga ujung sana
titian,,,mungkin tak semulus lembaran cerita
namun itulah pencapaian setiap peluh raga
meneteskan air mata memberikan kekuatan jiwa
karna ku yakin tak ada ingkar di setiap doa
pendakian akhirnya mencapai puncak nirwana
kau dan aku menjajakinya

kini gemilang mulai menampakkan cahaya
mengurai kabut di balik tirai jingga
inilah saat semua menjadi nyata
kemerlip menumbuhkan bintang kejora
dan tiada lagi kelabu di setiap rona
ini cinta kita dalam singgasana bahagia
pada hari itu ku terjemahkan sebuah pertemuan
percintaan dan rayuan di lekuk malam penuh kerinduan
ku tanya pada langit di remang kebutaan
lautan kata terlontar dalam rangkai bisik harapan
sebuah doa panjang senantiasa menjadi ucapan
bahagia mengikuti arus kehidupan

ku tabuh dengan bait-bait yang sama
setiap pagi hingga rona kembali ke semula
debu-debu menderu serupa goncangan rasa
cinta akhirnya kita menangkan dengan suka cita
di lagukan kisahnya seirama dawai-dawai pelipur lara
kau dan aku berpagut mesra saling bertatap muka
mengguratkan senyum nan indah merona

semasa musim lalu biarkan jadi kisah pilu
kini jejak waktu kita ukir dengan tinta semanis madu
membenamkan segala kepahitan itu takkan pernah kembali berlaku
nyatanya cinta kita adalah paduan tanpa ragu
membentuk kesatuan hati merekatkan kalbu
hingga tak tau lagi entah dimana lapisan lugu
satu dan tetap begitu tak pandang jemu

andaikan masa menghentikan jejak raga
tautan hati takkan putus binasa
serupa persambungan lain masa
kisah kita berlanjut dalam keabadian semesta
merengkuh indahnya surga di genggaman cinta
kau dan aku bersama,,,selamanya,,,,,,,
kita senantiasa berpuisi dalam cinta
melebur serupa spectra hujan di kedalaman jiwa
terjaga pada aroma rindu yang ada
dan pelangi adalah jawabnya
mengupas semua tanya sedari lama di dada
gerimispun usai membuka tabir cahaya

berlagu seirama nada hati
mengiring malam tak ada lagi kabar sunyi
pesona bintang melingkupi wajah bumi
rembulanpun meraih cahaya mentari
kehangatan mendekap di balik tirai sepi
berbisik mesra melewati malam-malam kini
kau dan aku menikmati penjelajahan makna surgawi

tak terlepas dari semua riak penjelaga
semua hanya sekedar memberi warna
keteguhan hati akanlah tetap sama
sedari dulu hingga nanti di alam berbeda
cinta kita adalah satu risalah pembuktian nyata
kesejatian masih ada,,bukan sekedar dongeng bercerita

sekian banyak caci silih berganti
serupa musiman cuaca tak dapat di prediksi
entah bagaimana lagi mereka mau mengerti
ini tentang kita dalam ikat suci
mengembalakan rasa di lembah hati
menyemaikan benih-nenih cinta kuncup bersemi
dan pendakian akhirnya mencapai puncak wangi
kebersamaan kita menjadi kata mati
peluh di keningmu meraub debu waku
melahirkan bibit embun kuseka dengan kecup rindu
kesabaran sungguh senantiasa berlaku
untukmu,,,kuberikan tak pandang jemu
biar semesta mendayu dengan getaran bumi menggesek pilu
itu tak membuatku ragu,,,
yang ku tahu mencintaimu adalah ketetapan kalbu

nostalgia zaman dari keriput dunia
perhitungan masa dalam panjang usia
menua,,,itu bukanlah saat renta mencinta
pendalaman hati akan tetap sama
tak peduli rambut berubah warna
perubahan raga tak jadi mengapa
karna ku mencintaimu dari dalam jiwa
bukan sekedar pandang mata

setitik dari sekian banyak waktu
perjalanan kita memang tak semulus sutra ungu
serupa melewati samudara biru
riak gelombang tak henti-hentinya mengganggu
namun itu hanya menjadi pencaci lalu
karna cinta adalah kemudi jalanku
merapatkan pelayaran di dermaga syahdu
bersamamu,,,

komohonkan dalam doa-doa sepanjang masa
sedari pagi buta hingga gulita menyapa
pergantian rona cakrawala menyaksikan nyata
teguh cinta kita tak lekang di gugat musiman lara
begitulah adanya ku punya rasa
satu rona di tatap cahaya,,,itulah dirimu yang kucinta..
ingatanku pada sebentang pantai resah
tempat gelombang menghantam pasir basah
karam karang di malam laut muntah
menderu angin hingga ke tebing pecah
menggelegar gemuruh di pembaringan serakah

itu hanya sepenggal kisah
pendakian tak pantang menyerah
kemelut badai berlalulah sudah
membuka tabir semi langit cerah
berpendar cahaya serupa mawar merekah

tiada siapapun yang mampu menggubah
biarlah guliran musim cuaca senantiasa berubah
tak jadi itu lajuan letih dan payah
ketetapan hati menuju satu arah
mengemudikan rasa hingga puncak terindah
itulah dirimu akhiran tempatku berserah

pergulatan hati senantiasa terkisah
bersaksikan bumi seiring leburan hujan di tanah
begitulah membanjir rindu sampai ke ujung galah
memadukan rasa di pelataran suci tempat kita singgah
tak ada kalang mati apalagi kalah
hanya padamulah tempat cintaku merebah
Kubaca lagi bait demi bait sajakmu
Serupa dulu aku menemukanmu di hela nafas waktu
Gelap memadu malam-malam kelabu
Itu ketika kesendirian memasung bisu
Ya,,,tentang masa itu
Kala fajar menyaksikan deru rungu
Bisikan bayupun mencerna sekujur rindu
Seketika aku tertaut padamu

Mengartikan makna dalam setiap goresan kata
Ada cinta disana di balik majas pesona
Penuturan sedemikian membuatku terpana
Laksana umpama mengibaratkan rasa
Kau rangkai dengan ucap kata tak biasa
Sungguh,,,itu adalah kedalaman jiwa
Mengisi ruang kosong disisi hatiku yang renta

Lalu kubalas dengan aksara yang sama
Biarlah tak sempurna serupa kau punya
Namun begitulah ku punya cinta
Untukmu,,,dari awal mula
Sebaris dalam setiap goresan aksara
Ku tuturkan sederhana,,,menuangkan isi rasa
Semua hanya tertuju pada satu titik cahaya
Itulah kau,,,pelitaku yang tak rendap di awan jingga

Mendayu semisal gesekan pemecah beku
Menyatu kita dalam penjelajahan senandung kalbu
Dan,,tak ada lagi lorong-lorong kosong berhantu
Terperanjat kesunyian tertahan sembilu
Begitulah kau dan aku,,,
Menyuarakan cinta hingga semesta malu
Menyaksikan dua hati berlagu merdu
Tak pandang jemu...
Memandang jauh ke lintas cakrawala
Merona jingga tak lagi tabir senja
Gulita,,biarlah memberi salam sapa
Menawan malam dengan redup cahaya
Begitulah remang rembulan di kisah semesta
Menaungi titian penyergap rasa

Tak mengapa,,,itu tak jadi kelabu warna
Senantiasa cahaya ada menyelimutiku dengan cinta
Itulah dirimu serupa pelita sepanjang masa
Mengobarkan api asmara tak redup jera
Karna nyatanya sama kau dan aku bertutur sapa
Menguraikan makna hati di lingkup cahya pesona

Tak lagi kisah matahari rindu
Telah terbawa pergi di lepas laut ungu
Inginku,,,hanya ada pancaran waktu
Bersamamu adalah jalanku menutup kelabu
Menuai kebahagian sepanjang hela nafas menderu
Bahkan lebih dari itu,,,hingga puncak sasana kalbu

Dan kini terucap olehmu
Ada pelangi ku gambar untukmu
Bukan lagi matahari yang ku mau
Seperti yang kau pinta tanpa jemu
Ada kamu di pelangi mataku
Selalu,,,
lihatlah,,,
telah kucapai puncak bukit
hingga rohku melayang di cakrawala langit
jauh menempuh bayang-bayang tak terhitung menit
melewati saujana serupa ciptaan stalagmit
meruncing memupuk cinta yang kian menjangkit

disitu,,,dalam selubung hening perbukitan
di suara gemuruh air berjatuhan
pandanglah,,,
meski di balik kabut penglihatan
secerah mentari menyusup di sela samaran
aku ada mengurung sepi tak jadi naungan

mendaki,,,
dari sejengkal tak kalang nyeri
pengajaran memberikan seribu arti
serupa pedang savana di lembah bukit berduri
itu tak berarti,,,
kenyataanya asa tak pupus mati
menghanguskan deru pematik sunyi

dan pada akhirnya,,,
penghabisan adalah kebahagiaan
meruntut dari awal mula sampai saat di pertemukan
bahkan hingga nanti di lain tempat wajah keindahan
taman langit tak sekedar oase sepenggal hujan
aku ada bersamamu,,,
di bangku ditengah-tengah bunga-bunga bermekaran
bukan lamunan,,,pelangi menjadi penghias penglihatan
Dalam rindu pencarian lalu
Ku ikuti arus angin hingga padamu
Itu ketika waktu mempertemukan dua lagu
Tersentak diri menjalar ke relung kalbu

Lalu kusematkan hati
Ini yang selama ini ku cari
Engkaulah sosok bidadari
Menjadi asaku mengisi hari-hari nanti

Sampai pada saatnya ungkap perasaan ku ucapkan
Kupinang kau dengan ketulusan
Bukan dusta apalagi sekedar rayuan
Ini sebenar-benarnya cinta untukmu tak terelakkan

Dan sungguh sesuai harapan
Kau jawab dengan rekah senyuman
Sedia mengikat suci jalinan
Menyabdakan hati satu di rengkuh genggaman

Begitulah pandangan kita di perteguhkan
Menjadikan kita tetap pendirian
Cinta yang kau beri kusimpan
Engkau lupa aku mengingatkan

Engkau laksana pelita di lingkup rasa,,,hadirmu memberi alur cahaya
Engkau umpama tongkat si buta,,,bila tiada satu kehilangan tak terkira
Satukan wujud mengisyaratkan makna,,,menuai kasih dalam satu nuansa “BAHAGIA”
Dirahimmu kusematkan cinta
Membenih kasih memadukan raga
Tumbuh berkembang seiring waktu bertambah usia
Ya,,itulah buah hati kita
Menjadi penyempurna kebahagiaan yang kita rasa
Senantiasa dinanti hadirnya hingga masanya tiba

Dua purnama sekiranya telah terlewat jua
Tak cukup lama menanti genap terhitung masa
Sampai pada waktunya tangis memecah suasana
Mengisyaratkan kelahirannya menyapa dunia
Duh indahnya,,,terasa tak sabar menunggu lama
Bayang hadirnya senantiasa dalam lamunan jiwa

Perubahan nyata membuatku kian bertambah cinta
Kau bidadari memberiku pelengkap kebahagiaan kita
Ini,,,masa-masa terindah yang kita punya
Meraih kebahagiaan dalam kebersamaan tak putus jeda
Sungguh tiada henti ku ucap syukur pada YANG MAHA KUASA
Terjawab pintalan doa dengan anugerah-nya yang tiada terkira
Itulah dirimu,,,pembawa pelita menuntunku ke arah cahaya
Menggapai indahnya surga pada saatnya nanti kita kecap bersama

geraman penjemput mimpi
lelap malam dalam desah hati
itu,,,irama nafasmu pengusik sepi
serupa nada-nada pengantar diri
membawaku terbius jauh imaji
bergegas,,,menyusulmu ke alam mimpi

ku sibak tabir nan menyelimuti
jauh disana di tengah-tengah taman seribu dewi
ku lihat kau serupa sosok bidadari
ku hampiri,,,lalu ku ajak pergi
meniti tangga nirwana hingga peraduan hati
bersama kita kan nikmati nuansa ini
kebahagiaan berpagar pelangi

tak terasa malampun menjemput pagi
fajar telah tiba dengan sentuhan pendar mentari
aaahhhhh,,,,,tak ingin ku terbangun lagi
senantiasa menikmati malam-malam ini
sejak kini dan nanti
menyusuri titian indah pembalik sepi

ya ,,,begitulah yang kupinta dalam doa-doaku sepanjang hari
dua hati satu mimpi
hingga tiada lagi jeda pagi
terus mengalir arus rasa tanpa henti
memadukan cinta dalam nuansa indah surgawi
dan akhirnya nyata kurasa kini kudapati
kau dan aku saling berpagut hati.
mengenang suatu malam yang hening itu
kala hujan menggenangi rawa di rimba hantu
bersahutan nuansa sendu dengan irama yang menyatu
memecah suasana dalam kesenduan gelap tak berlampu
dan sampai saatnya waktu,,,pagi menjelang menyapu hening kalbu
meruntut cahaya mengusik kediaman sendayu pilu
kau dan aku mengartikan makna sebenar-benarnya rindu
adalah itu,,,temuan cinta di penghujung malam kelabu

tak terlupa,,,itu adalah saat dua hati berpagut rindu
menemukan satu titik pelita diantara ribuan deru
mengisyaratkan deras hujan segera berlalu
tersibak tabir kelam menampakan rembulan baru
cakrawalapun berubah seketika waktu
berpendar cahaya,,,seiring tatap bintang tersenyum mengedip malu
menyaksikan itu dalam diam bisu
telah tertanam benih cinta mengisi ruang kalbu
antara kau dan aku

dari sejengkal hingga membukit rasa
penitian kita mengikuti arah cahaya
biarlah berkelok tetaplah tuju yang sama
disitu,,di rinai gemilang cinta
berdua kita nikmati ranum asmara
mengibaratkan selaksa pelangi rona
semua indah pada saatnya

berkurun aral menjadi pencoba
kesabaran laksana pedang penebas jera
kemudi tetaplah pada muara di ujung sana
tempat dimana keabadian mengekalkan cinta
surga,,,begitulah dia punya nama
kurindu saatnya kala kau dan aku disana
selamanya,,,,

Semaian menguncup seri
Benih cinta menebar wangi
Laksana peradaban kultur syurgawi
Kita cipta itu di halaman pandang hati
Bukan,,,bukan seperti mimpi
Ini,,,kenyataan kita dalam genggam jemari
Menjunjung tinggi kesetiaan tanpa batas mati

Selalu begitu dalam sentuh kalbu
Kau dan aku menyatu di atas altar rindu
Meski kesekian kali bertemu
Sejenak saja rindu senantiasa memburu
Tak ingin ada jeda waktu
Kau dan aku,,,mengecap cinta tak pandang jemu
Meraih keindahan di puncak syahdu

Perjalanan di setiap titi hari
Berkelok mengarus di riak sepi
Takkan jadi itu penghantar susut hati
Karna keteguhan ini serupa karang membelah bumi
Tak karam di hantam seribu deri
Tak luruh terhempas gelombang caci
Ini jalinan suci,,,dua hati bersaksi ILAHI

Berapa masa di gantian musim lalu
Menyaksikan cinta kita dalam kurun waktu
Itulah pendakian melibas deru
Menenggelamkan kisah lalu bergelut kelu
Pencapaian adalah titik temu
Menggemakan cinta hingga ujung semesta biru
Disitu,,,di singgasana puncak peradu
Kau dan aku menyatu memagutkan cinta semanis madu
Dilintas bayang kerinduan
Kepak sayap berlalu meninggalkan hujan
Itu sepenggal dari sebatas kelukaan
Terbawa angin legam di ujung pijakan
Semua hanya sekedar kabar sapaan
Tak meluruhkan karang terhempas kesabaran

Dan disini dirindang asri wajah hati
Kumerebah sejenak mengurai makna sepi
Ya seperti lingkup lembah tak berpenghuni
Menyesatkan tanpa sinaran menerangi
Begitulah kala lalu tertinggal diri
Terlunta di pedalaman kurung sunyi

Ini adalah uji pendakian
Menguatkan rasa tak lepas genggaman
Teredam semua dengan gema ketulusan
Membungkam sepi tak jadi lamunan
Dan kini kemesraan kian membuncah dalam peraduan
Semisal semaian taman cinta bunga-bunga bermekaran
Haruman rasa menebar wewangian

Menilik dalam setiap renda mimpi
Mengukur kepekaan masa yang berganti
Tak ada jera memintal asa hingga pucuk semi
Melewati aral rintang sekejap henti
Dan kini doa-doa terjawab pasti
Senyummu telah kembali merekah lagi
Membuatku kian mencintai
Duhai kau bidadari,,
dari sejengkal hingga tutup masa
tak sedikitpun hati berkurang rasa
cinta ini satu untukmu saja
tak peduli goncangan jera melebur luka
ini adalah kesungguhan jiwa
mencintaimu adalah jalanku meraih cahaya
karna kau adalah pelitaku yang senantiasa terjaga
tak kenal redup apalagi padam warna

sayang,,,bangunlah....
di pelataran malam di pergeseran gulita menyapa cahaya
terjaga,,,ku pandang wajahmu penuh cinta
sembari ku belai rambutmu hingga sekujur raga
mengagumi cipta kuasa yang begitu sempurna
ya,,,itulah dirimu serupa bidadari dari langit nirwana
mendesahakan nafas seiring bisik cintaku bertutur mesra

lalu,,,kubangkitkan diri mensucikan hati
bersujud pada-NYA ILAHI RABBI
memintalkan doa-doa tak putus henti
mengharap kebahagiaan senantiasa menaungi
memberi berkah suci pada kita,,,dua insan saling menyayangi
membuka jalan penitiaan hingga kultur surgawi

tak terasa,,,fajar tiba di ujung cakrawala
segera ku bangunkan dirimu dengan kecup cinta
mengucap rasa tulus dari jiwa
sayang,,,ayo kita membasuh raga
menghadap-NYA YANG MAHA KUASA
semoga kebersamaan senantiasa tak lepas cahaya
mengeratkan tali cinta hingga ujung nirwana

tak lupa,,,ku ucap syukur sepanjang hari
memilikimu adalah anugerah-NYA tak terperi
kau sang putri,,,berparas bidadari
mewarnai hari-hariku dengan cinta kasihmu nan suci
melayangkan angan hingga pucuk semi
menuai nyata keindahan terwujud jadi
kau dan aku satu mengikat hati dalam simpul mati
tak ada kata putus tali,,,,
Dibawah naungan rembulan mengintip sepi
Ku balas janji dengan bacaan suci berulang kali
Mungkin nampak semakin lirih memecah sunyi
Namun,,,cukuplah kututurkan dengan ikhlas hati
Meneguhkan ketulusan tak sekedar pelipur mimpi
Untukmu,,,tak sejengkalpun titi melepas pergi

Dengarlah,,,sedari tadi tak putus henti
Sampai kini genap telah terhitung jari
Terbagi di setiap harap semaian hati
Begitulah kala tandang melumat jeri
Menyuarakan cinta,,,membenamkan kabar imaji
Dan akhirnya,,,kebahagiaan teraih pasti
Aku dan dirimu dalam restu cinta YANG MAHA SUCI
Memilin waktu di lipatan masa rindu
Tak kurang sedikitpun cinta memilih arah tuju
Ya,,,itulah dirimu tak ada lain bagiku
Kutemu kau dibatas sepi dilenggang pilu
Memberi getar cinta yang tak pernah berlaku
Sungguh,,,ini anugerah tak terhitung waktu

Tergurat diantara puing-puing sepi
Perjalanan mengartikan kesetiaan hati
Seribu goda biarkan jadi penguji
Karna nyatanya cinta,,,tak lepas apalagi terbagi
Untukmu,,,satu cinta sampai masa nanti
Kala itu,,,kekekalan tak kurang mati
Itulah keabadiaan dalam kultur surgawi

Ini pendakian melibas kelu
Serupa cahaya menurunkan langit kelabu
Sinaran,,,begitulah ku namai itu
Menjadi titian di sepanjan jalan rindu
Dan akhirnya,,,muara terpadu di ujung temu
Dua hati mengeratkan jalinan kalbu

Setitik tersemai menuai mimpi
Jamahan kasih tersentuh di genggam jemari
Harap itu tak lagi lingkar imaji
Kau ada,,,dalam setiap pandangan diri
Mewarnai hari-hariku bagai pendar pelangi
Melambungkan rasa semisal selaksa matahari
Kau bidadari,,,untukku kini dan nanti,
langit membisu dalam mendung kelabu
mengintip bintang di balik selaksa rindu
remang rembulanpun nampak malu-malu
mengisyaratkan salam hujan kan segera bertamu
dan disini,,,dibalik kelambu biru
berdua kita memagutkan cinta dalam selimut syahdu
menuangkan madu kasih di altar peradu

gerimis mulai menitis di sela-sela kepingan sepi
meruntuk angin membawa kabar nanti
tak mengapa,,,biar itu menjadi iringan diri
menikmati malam tak peduli gemuruh suasana menaungi
karna lingkar cinta kita telah tersabda suci
menjunjung kesetiaan tak kurang janji

ini perhelatan melipat masa
mereguk suasana melewati aral jeda
begitulah kala cinta bicara menggetarkan semesta
melayangkan kepak angan ke pencapain rasa
mimpi menjadi nyata,,,
kau ada dalam pandang mata
mengguratkan senyum penuh cinta
Dari sejengkal hingga akhir muara
Penitian ini telah sampai pada titik rasa
Cinta,,,begitulah kita maknai kisah kita
Menyikapi semuanya dengan sabar jiwa
Melewati aral rintang yang sempat mendera
Melibas terpaan goda tak jadi penyeka

Satu diantara beribu waktu
Saat itu ,,,pertemuan kita dalam rindu
Bersama melewati malam dengan rintihan pilu
Hingga pagi menjelang ,,,masih kau denganku
Berdua,,,kita singkap tabir kelu sehabis malam kelabu
Mengusir pilu seiring jamahan mentari nan menjamu

Lalu,,,hari-hari kita lewati
Merekatkan tautan hati saling mengerti
Mengilhami sepi sekedar penguji
Memburu rindu yang senantiasa mengiringi
Tak cukup lama aku menyimpan hati
Ku ucap cinta,,,untukmu jadi permaisuri
Dan tak perlu lama kumenanti
Jawabmu sungguh seperti mimpi
Kau menyetujui,,,

Kini dua hati telah menyatu
Antara kau dan aku di ikat kalbu
Selalu begitu,,,takkan pernah ada jemu
Kesetiaan adalah laku yang kita padu
Melambungkan cinta serupa sabda rindu
Kau untukku dan aku untukmu,,,
terjaga di remang pagi buta
Menyusuri lorong-lorong sepi penyambut cahaya
Itu,,fajar jingga telah tiba
Segera beranjak membisik cinta
Bangunlah sayang,,,,,ku haturkan dalam tutur mesra
Menyentuh hatimu dengan kehangatan jiwa

Pendar cahaya menyiratkan cerita
Ini tentang kita di mabuk asmara
Sedari malam hingga senja kembali menyapa
tetaplah sama,,,mengisahkan cinta kita
Adalah dua perindu menanti surga
menunggu keabadiaan terenggut jua

Titi mentari menebar sinaran
Mengibaratkan pendakian cinta dalam keteguhan
Menepis goda sepenggal sapaan
Aahhh,,,tak butuh lagi penjelasan
Semua nyata di rengkuh genggaman
Kau berikan uluran di rentan titian
Menjawab pintalan doa-doa sepanjang zaman

Dan kini,,,kepak itu kian kuat menggerakan
Kemudi tak pernah bergeser dari muara tujuan
Pelayaran tinggalah sejengkal lajuan
Labuhan kan tercapai di pantai harapan
Inilah cinta kita dalam jamahan kemesraan
Antara kau dan aku berpagut perasaan
Memadukan kasih di selaksa kebahagiaan

Dan akhirnya,,,,
Di ujung sana di tengah-tengah taman nirwana
Itu tempat kita menyandarkan pintalan asa
Ternyata,,,mimpi ini nyata
Kau dan aku bertatap muka
Melempar sunggingan senyum penuh cinta
Indahnya,,,begitulah makna tersirat dalam pandangan,,,,
Sendi-sendi sekujur jiwa
Menguatkan titian cinta yan tercipta
Antara kita dua insan memadu rasa
Mengiramakan nada-nada senandung asmara
Menyuarakan api cinta nan membara

Sejengkal menguntit rindu
Akhir tuju menuai temu
Itulah kau labuhan kalbu
Menyemaikan bunga-bunga rasa nan memucuk syahdu
Menebar wewangian cinta tak kenal jemu

Ini tentang kau dan aku saling mengerti
Menyatukan rasa tak sekedar ikat janji
Semua adalah jalan ILAHI
Menyatukan kita dalam jalinan suci
Begitulah cinta putih kita terpatri sampai dasar hati

Menitip rindu pada selaksa matahari
Remang cahaya itu tak mengisyaratkan pelita mati
Ini adalah perjamuan pagi selepas malam pergi
Membangunkanku dari selimut sepi
Duh,,,terpanaku menatap wajahmu dalam lelap mimpi
Penuh keteduhan tak jemu ku pandang hati
Lalu,,kukecup keningmu berulang kali
Sembari berbisik,,,sayang ayo bangun itu fajar telah menghampiri sedari tadi

Bergelayut manja kau dalam usap mata
Merajut,,,memintaku memapah raga
Tanpa tanya,,,kuangkat kau dengan tangan cinta
Mengantarmu membasuh diri mensucikan jiwa
Segera kita bersujud pada-NYA serupa masa-masa sedia kala
Aku imamnya dan kau yang jadi makmumnya

Sejenak selepas perhelatan wajah nurani
Seiring syukur kita atas segala anugerah yang terberi
Tak lupa pintalan doa-doa terucap tiada henti
Semoga senantiasa kebahagiaan ini menaungi
Bersama kita dalam satu misi
Meniti jalur ILAHI,,,hingga nanti tanah surgawi kita jejaki

Tak kurang sekejap jeda
Seribu goda hanya titi aral pencoba
Tak mengapa,,,itu tak membuat kita jera
Karna semua adalah sedikit dari sekian banyak cerita
Mewarnai langkah kita dalam ikat rasa
Dan pada akhirnya kitalah yang jadi juara
Meraih kebahagiaan sejati dalam naungan-NYA

Tak lepas bayang wajahmu dalam pandang mata
Kau senantiasa ada ,,,melingkupi hatiku dengan cinta
Lihatlah,,,betapaku mencintaimu sepenuh jiwa
Tak peduli pergeseran masa ataupun gantian musim cuaca
Tetaplah sama,,,tak kenal punah apalagi pupus rasa

Sedari dulu semenjak rasa ada
Kau yang kutunggu,,,akhirnya telah tiba
Membayar penantiaku sekian lama
Dan kini,,,pintalan doa-doa terjawab semua
Hadirmu adalah anugerah tak terukur harga
Mermberi warna hidupku yang sempat bergulat lara

Ini,,,serupa mimpi yang terwujud nyata
Terasa hangat kasihmu menjamah sukma
Tiada lagi deraian pembisik lara
Luruh itu,,,seiring sapa cintamu menyapa
Tak cukup seribu ucap syukur pada YANG MAHA KUASA
Ku miliki kau,,,dengan sepenuh jiwa dan raga
Di tepian senja di teras beranda kita yang sederhana
Bercengkrama mengisahkan susuran pagi hingga senja tiba
Peluh,,,itulah tetesan dari setiap karya yang tercipta
Bekerja seiring doa-doa kita pada-NYA
Mencari keberkahan atas semua rizki yang diterima
Syukur begitulah kita memaknai segala sesuatunya

Lelah penitian masa bergelut musim cuaca
Semua tak terasa ,,,kala kau sambut aku dengan senyummu merona
Hilang semua letih yang sempat mendera
Berganti kebahgiaan dalam jamuan kasihmu menyapa
Kau suguhkan secangkir kopi hangat penuh cinta
Ditambah sepotong kue yang kau buat sembari menantiku tiba

Tak ada kebahagiaan seperti yang kita punya
Ini adalah jalan menuju ridho-NYA YANG MAHA KUASA
Pelita begitulah dia memberikan alur cahaya
Menaungi titian menghempas aral duri nan menyeka
Karna semua sesuai dengan apa yang dinyana
Kau bidadari untukku dalam catatan-NYA

Beribu makna bersama kita ungkap dalam tata rasa
Terjawab pintalan doa-doa tanpa jeda
Bersama kita titi rumah tangga bahagia
Menyikapi segala goda menjadi uji peneguh cinta
Ketulusan yang kita punya adalah podasi tak lapuk terkikis masa
Dan pada akhirnya indah cinta kita terangkat hingga langit nirwana
Menjemput keabadiaan disisi-NYA

ciptaan cinta antara kita
mengisahkan rona di tutur warna
berdua melukiskan keindahan nuansa
menggemakan senandung kidung asmara

aku perindu lalu menemukan cinta
melabuhkan hati pada selaksa jiwa
ya,,itu kau punya cahaya
bidadari yang ku tunggu lama

ini ungkapan kita tak sekedar aksara
nyata ketulusan tak terbaca kata
sepenggal setiap titian masa
mengguratkan kesetiaan menghempas gelombang goda

kita adalah dua warna satu rasa
serupa ungkap yang kita cipta
" kau jambu di paculku, aku pacul di jambumu "
menjadi panggilan mesra kau dan aku, tak ada lain yang sama...
Pagi kembali bercerita
Tentang bisik cinta di kecup mesra
Itulah kala ku terjaga memandang wajahmu ayu pesona
Tersenyumku penuh cinta,,,sembari bersyukurku pada YANG MAHA KUASA
Telah tercipta kau untukku saja,,menemaniku di setiap masa
Serupa titik pelita pendar cahaya,,,tanpamu sesatku dalam gulita

Lalu,,,kupintal ribuan doa
Bersujud pada-NYA dengan kesungguhan jiwa
Menetes air mata membasahi muka
Mengisyaratkan kebahagiaan tiada tara
Bersanding denganmu,,,adalah jawab semuanya tanya
Membayar kerinduan disapa cinta
Membalas kesabaran tak goyah goda
Kau kiniada senantiasa,,,menjadi pelita arah cahaya
Menuntunku dengan cinta meraih keindahan taman surga

Sedetik dari sekian hari
Ku cinta kau tanpa henti
Dan seterusnya tanpa batas mati
Mencintaimu,,,adalah ketulusan hati
Tak ada rekaan jalur mimpi karna nyatanya ini yang terberi
Hadirmu serupa bidadari,,,mengindahkan rona hidupku semi berseri
Berbunga bunga sepanjang hari
Menebar wangi membuat iri

Lajuan bernaung matahari
Ini jalan kita mencapai perjamuan surgawi
Indah titian bertangga pelangi
Begitulah kita lukis nuansa percintaaan sejati
Berdua menjajahi kebahagiaan hari-hari kini dan nanti
Tak ada karam,,pelayaran cinta kita tanpa henti
Tak peduli seribu goda menghampiri
Teguh cinta kita tak hempas terkikis mati
Karna semua dari hati,,,atas restu ILAHI

Sekian lama pelayaran ujung harapan
Tak hempas badai menjungkalkan makna kesabaran
Ini,,,keteguhan hati berpayung kesetiaan
Mencintaimu adalah arah tujuan
Menjadi alur perjalanan titi kehidupan
Bersamamulah,,,ku ingin akhiri sepenggal kisah persinggahan
Dan pada saatnya,,,keabadiaan kita renggut di rengkuh genggaman
Surga,,,itulah asa impian

Terus dalam lajuan tak pantang henti
Mencapaimu adalah kebahagiaan hati
Ya,,terbayar kini kau senantiasi disisi
Memberi keteduhan di kerontang sepi
Meluluhkan lara tinggalah cerita mimpi
Pergi,,tak datang lagi

Semua sesuai apa yang dicita
Perjamuan cinta,,,kita kecap di naungan tatap cahaya
Pendar rona menghiasi di setiap pandang mata
Melingkupi asri jauh hingga ke lubuk jiwa
Serupa senyum pelangi melukiskan rona cinta
Keindahan itu,,,bukanlah sekedar kejap pesona
Namun wujud nyata tersentuh di jamahan rasa

Seribu dera gelombang penguji
Tak cukup itu memberi kabar sunyi
Karna nyatanya,,,ikat ini kita genggam suci
Berlandas ketulusan sebagai pondasi
Bertabur doa-doa sepanjang hari
Begitulah apa yang kita cari kan terpenuhi
Jalinan cinta dalam kultur ILAHI
Mencari dari sekian banyak berita mimpi
Tak kusangka,,,ini adalah kepastian hati
Sudahlah,,,lama penantian tak buatku mereguk sepi
Karna kasihmu senantiasa memberi kabar wangi
Menghibur senduku kala tertundung penguji
Begitulah arti hadirmu,,,menjungkalkan makna imaji
Mewujudkan angan hati tersentuh jemari

Sejengkal dari ribuan langkah kaki
Kutemukan kau,,,dalam sisi perjalananku meniti bukit berduri
Kau yang ku anggap serupa bidadari
Kemarilah,,,dekap aku dengan kasihmu nan suci
Menyediakan perjamuan cinta sejati
Hingga tak ada lagi lara nan menghantui
Tertunduk pergi dengan kisah kita nan indah berseri
Semisal mekaran bunga surgawi,,,
Abadi ikat suci dalam restu ILAHI

Tak pandang jemu,,,apalagi lelah menunggu
Pengajaran memberi makna rindu
Memang tak selalu titian berlenggang lalu
Namun,,,itu hanyalah sekedar memberi tahu
Indah tujuan pada akhirnya kan tertemu
Disana,,,dalam peraduan di balik kelambu biru
Kita tuturkan cinta setulus kalbu
Menuangkan rasa dengan baraan hasrat memburu
Kau dan aku menyatu

Telah sampai pada perjamuan itu
Dimana kepiluan tersudut malu
Memekar cinta kita tak berkuncup layu
Begitulah hingga nanti datangnya waktu
Kekekalan terjemput di masa itu
Kau tetap bersamaku....
Memetik dawai-dawai rindu senandung kalbu
Melantunkan kidung cinta nuansa syahdu
Ya,,,itu seirama perjamuan kita melipat waktu
Menikmati masa-masa indah perhelatan asmara cumbu
Antara kau dan aku saling memadu
Mencurahkan hasrat cinta yang memburu

Tak lama penantian sekedar menguji
Kesabaran menemui balas janji
Dan akhirnya,,,rengkuh jemari mengulur pasti
Mengikatkan hati dalam jalinan abadi
Mengukuhkan kesejatiaan dalam kultur suci
Indah cinta naungan ILAHI

Sudahlah lara itu telah tertinggal pergi
Ini masanya,,,kau dan aku mengecap hari
Melewati hari-hari nanti penuh kebahagiaan yang mengiringi
Menyusuri arah cahaya dalam satuan ketulusan hati
Cinta,,,itulah antara kita mengukir abadi

Dan biar lepas lalu kisah kelabu
Saatnya kini perjamuan cinta kau dan aku
Menorehkan indah nuansa cipta peradu
Menjungkalkan warna semu sepenggal lalu
Karna nyatanya tautan hati menemui ujung temu
Membayar rindu dalam penantian setulus kalbu.
Menjajaki tanah surgawi
Melarungkan cinta kepucuk semi
Semaianpun menebar wangi
Memekarkan bunga rasa yang kian berseri
Tak ubahnya,,,taman cinta berpagar pelangi
Keindahannya,,,terlukis abadi

Ini,,,pesona kebahagiaan yang kita susuri
Meniti tangga langit bersayap bidadari
Tak lama,,,pendakian sampai puncak hakiki
Membayar kesabaran dengan balas janji
Rengkuh kasihmu adalah kehangatan hati
Senantiasa kau disisi,,,menemani
Mengiringi langkahku,,,menjejaki hari-hari nanti

Satu ikatan genggang jemari
Meluruhkan kabar sepi tak datang lagi
Bisik kasihmulah yang selalu mengisi
Mengecap rasa tak sebatas mimpi
Nyata,,,begitulah hari-hari kita lewati
Berpayung cinta,,,melintasi jejak bumi
Hingga sampai akhirnya nanti
Keabadian berkalung suci

Ini perpaduan dua hati
Menyatu dalam cinta kisah sejati
Antara kau dan aku saling mengerti
Berpegang ketulusan yang mendalami
Dan,,,sampai saatnya nanti
Ukiran cinta terlukis abadi
Bersama kita,,,menjejak tanah surgawi..
Bangunlah,,,sejenak kita nikmati pagi
Menyusuri sepi dengan pandang hati
Lihatlah ,,,di ujung sana cakarawala telah berganti
Terbungkus gulita di sapa mentari
Dan serupa apa yang dinanti
Embun suci menetes membasahi diri
Mengisyaratkan kita segera menemui janji
Bersujud pada-NYA membuka hari

Ini pintaku,,,dalam doa-doa tanpa henti
Bersamamu,,,tak peduli pergeseran masa nanti
Semisal cahaya mengabarkan tutup sunyi
Kehadiranmu adalah anugerah ILAHI
Membalas tanyaku di waktu-waktu terlewati
Membayar kesabaran dengan tali suci
Kau telah jadi permaisuri

Deru rintangan sepanjang jalan
Tak jadi duri sepenggal labuhan
Teruji cinta di lewat perjalanan
Ini tentang kita,,,menggenggam arti kesetiaan
Melambunggkan ketulusan dari hati dalam wujud kesabaran
Mencapai apa itu indah harapan

Warna-warni menjadi nuansa percintaan
Kita lukis indah pesona kebahagiaan
Jamuan pelangi,,,itulah makna pertemuan
Menenggelamkan gerimis sepi sepenggal lamunan
Nyata ini tak sekedar impian
Kau dan aku satu dalam satu ikatan
selalu tanpa ada akhir perhentian...

Memandang kabut sepeninggal hujan
Diteras jendela kita saling berpagut senyuman
Mencari sisa sinaran di sela-sela keremangan
Itu,,,telah nampak di balik selimut kegelapan
Sang rembulan menyibak tabir awan
Mengundang bintang membias selaksa harapan
Indah ronanya memberi pancaran,,,

Disitu,,,di teras malam berpayung kemesraan
Kita ikuti alur rasa hingga sapa impian
Mengubur sepi biar tak jadi warna perjalanan
Karna,,,kebersamaan kita meluruhkan nuansa kebisuan
Memetikkan nada hati dengan irama percintaan
Menyuarakan bara asmara,,,membungkam kidung pesakitan

Menggema hingga ke sudut-sudut sepi
Senandungcinta kita melantunkan ketulusan hati
Mencintai,,,itulah satu yang terparti
Mengukir kesetiaan tanpa titik mati
Dan,,,biarkan kisah ini berlanjut pada masanya nanti
Bersama kita menjejak tanah surgawi

Tak apalah gelombang hanya penguji
Kekokohan cinta,,,serupa karang tak karam di terpa ribuan deri
Ini perjalanan meniti jalur ILAHI
Mendapati kebahagiaan dengan kesyukuran hati
Karna semua telah tertulis dalam sabda-NYA yang pasti
Keindahan cinta adalah anugerah-NYA tak sekedar mimpi...

Setiap waktu nafasku mendesah rindu
Itu tetap menggebu,,,biar sekejap saja pandangku tak jengah berlalu
Ahh,,,sungguh tak ingin ku jauh darimu
Mendekatlah,,,tak usah peduli apa mereka mau
Karna nyatanya mereka tak tahu
Kau dan aku satu,,,menjalin ikatan tak pandang jemu

Ini yang kita mau,,,mereguk nuansa manis madu
Saling berpandang malu menggetarkan kalbu
Megulum senyum memecah hening bisu
Sayang,,,ucap itu terasa membolak –balikkan waktu
Menggairahkan rasa dengan hasrat memburu
Ohh,,,indahnya peraduan kita dalam cumbu rayu
Memekikkan nada hati di balik tirai pembungkus kelambu

Tak terasa,,,pergulatan sampai pada titik sepi
Desah berhenti dalam lelap mimpi kebahagiaan hati
Tersenyumku melihatmu penuh peluh membasahi
Mengisyaratkan jerih payah titian syurgawi yang kita lewati
Kasih,,,tidurlah dalam kedamaian hati
Disini,,,disampingmu ku peluk erat kau sampai nanti
Ku jaga dengan kesabaran mengecap sunyi
Hingga pagi kembali bersama mentari
Aku masih disini,,,senantiasa menemani

Tak ingin ada jeda mengundang jeri
Kebersamaan kita bagai pelita dan titik api
Saling mengisi memancarkan rona cahaya menerangi
Karna tanpamu aku tak berarti
Seumpama kelam membungkam dalam titik mati
Pendarku karna kau disisi
Begitulah cinta ini telah tersabda dari hati
Aku untukmu dan kau untukku,,,tiada yang lain lagi...
Memaknai setiap jejak kaki
Menyusuri lorong-lorong sepi hingga sapa mentari
Hmmm,,,itu kisah lalu kala peraduan berteman sunyi
Menjaring malam dalam kesendirian memungut mimpi
Tak lama penantian terbalas kini
Hadirmu serupa pelangi setelah gerimis henti
Mewarnai hidupku dengan tulus kasih sepenuh hati

Remang rona membuyar di ufuk jingga
Seiring jamahan cahaya mengungkit disapa pagi buta
Ku terjaga dari lelap peraduan gulita
Ya,,,ternyata ini tak sekedar mimpi belaka
Nyatanya kau ada dalam pandang mata
Mendekap erat sekujur raga
Mendesah nafasmu beraroma cinta
Owh,,,hangat terasa selimuti jiwa

Ini bukan tentang sapa sepenggal pergi
Semisal cahaya menitip pelangi
ketulusan hati menggenggam kesetiaan abadi
Antara kau dan aku dalam ikat suci
Biarlah luruh sepi tak pernah datang lagi
Keindahan itu tak sebatas imaji
Tergenggam nyata dalam jejakan kita menyongsong masa-masa nanti
Menikmati kebahagiaan dalam nuansa cinta sepanjang hari

Sungguh ini,,,anugerah tiada terkira
Kau adalah jawaban pintalan doa-doa
Tiada henti ku ucap syukur pada-NYA YANG MAHA KUASA
Telah terberi dirimu sang kekasih belahan jiwa
Tercipta dari sebagian ragaku dengan cinta
Dan kutemukan wujud pasti kau yang nyata
Serupa satu hati dua raga,,,kita adanya
Satu untuk selamanya......

Jumat, 30 Mei 2014

Menderap langkah kaki meniti jalur pelangi
Menyemai benih-benih kasih yang terberi
Memekarkan bunga hati menguncup wangi
Ini jalan kita,,,mencapai keindahan taman surgawi
Menggenggam setia ikat cinta terikar suci
Hingga masanya nanti takkan pernah ada putus tali
Terjalin abadi satu dalam kesejatian murni

Terus melaju takkenal kata jemu
Pendakian kita,,,berpayung doa-doa sepanjang waktu
Tak pernah pupus harap memandang semu
Karna nyatanya semua tertemu serupa yang dirindu
Kau dan aku merenda sutra cinta hingga berwujud asmara padu
Menyelimuti hati dengan kehangatan merasuk kalbu
Begitulah indah cinta kita membuat goda terusir malu

Persinggahan cukup satu hati
Untukmu satu cinta ini terberi
Kaulah bidadari tak ada yang lain lagi
Melengkapi hidupku dengan warna-warni sepanjang hari
Cinta dan mencintai,,,kita tercipta memang untuk saling memiliki
Berdua mengikuti alur cahaya yang tertulis pasti
Itulah restu cinta terukir abadi dari-NYA YANG MAHA SUCI

Beribu dera tak sejenakpun melambungkan ragu
Kekokohan hati begitulah makna cinta yang tertemu
Sekian perjalanan kita lewati dalam rindu
Berakhir muara pada labuhan cinta yang menjamu
Ini kita,,,dua insan memagutkan rasa tak pandang jemu
Meniti keabadian di gantian masa waktu
Selalu kesetiaan menjadi titian arah tuju
Kau dan aku mencapai indah singgasana peraduan kalbu..
Menatap langit hingga ke ujung raya
Mencari sisa cahaya di kepingan kejora
Duh ternyata,,,itu di balik remang rona
Kutemukan dirimu dengan senyumman penuh cinta
Sudahlah,,,aku terlupa akan gulita
Karna hadirmu kini tak sekedar pelita
Lebih dari itu,,,kaulah penuntun arah jiwa
Membawaku kemuara bahagia

Beribu goda takkan mampu merobohkan rasa
Ini cinta kita,,,serupa karang tak hempas di terjang dera
Memaknai arti semua perjalanan adalah sarana
Dan akhirnya pelayaran sampai pada tempatnya
Berdua kita saling berpagut mesra
Meleburkan cinta dalam satuan rasa menjemput cahaya

Bernaung dalam kerindangan hati
Memupuk semaian cinta hingga mekar bersemi
Kelayuan takkan menemui titik mati
Karna mekaran kuncup senantiasa abadi
Mengibaratkan kekekalan ikatan suci
Itu antara kita mencoba menjejaki tanah surgawi

Tak pernah jera dengan pintalan doa sepanjang hari
Akan tiba masanya nanti
Kesempurnaan kita terlengkapi
Akan hadir mereka-mereka mengisi
Meramaikan suasana cinta yang kita jalani
Itulah kala senyum senantiasa mekar berseri
Meresapi kebahagian anugerah dari ILAHI..
Membaca isyarat semesta
Itu cahaya,,,merona jingga menyampaikan kabar cinta
Dan seperti sediakala
Disini di kultur masa,,,kita menapaki jalan bersama
Melewati aral lintang dengan keteguhan cinta
Meniti tangga langit singgasana bahagia
Dimana aku dan kau yang bertahta
Menguasai istana cinta berpanorama lingkup asmara

Telah sampai pada ujung pelangi
Penghabisan gerimis luka takkan datang lagi
Disitu,,,ditaman hati yang kita diami
Berdua menikmati bunga-bunga cinta yang senantiasa bersemi
Memupus arus lara tertingga sepi
Memekarkan pesona rasa menebar wangi
Ini cinta kita,,,menyambangi serambi surgawi

Tak lama pelayaran sampai labuhan rasa
Kini nyatanya semua serupa yang kita cita
Semisal pendakian butuh kekuatan raga
Engkaulan sandaran pelepas dahaga cinta
Serupa mentari enggan menutup muka
Tak ada kata redupan cahaya,,,kala kau disisi menyelimuti jiwa
Begitulah senantiasa ,,,hadirmu adalah anugrah tak berbilang harga

Tak pernah cukup melontarkan seribu aksara
Ini tentang kita dalam perjamuan cinta sepanjang masa
Melukiskan arti sesungguhnya kesetiaan tak pernah jera
Mengukur waktu hingga saatnya tiba
Sampai perhentian di tutup usia
Kiash kan tetap berlanjut di tempat yang berbeda
Surga,,itulah tujuan kita

Sedikit dari semua yang terucap ini
Seribu ungkap hati masih tersimpan rapi tak cukup di lukis jemari
Biarkan semua mengerti,,,
Cinta dari hati bukan sekedar devinisi imaji
Bernaung pada keridhoan ILAHI
Mencapai kesejatian yang abadi
Senja,,,
Begitulah makna tercipta di ufuk rindu yang menganga
Redup cahaya adalah kisah jemputan malam menyapa gulita
Dan seperti biasanya,,,ini perjamuan kita melepas penat raga
Membayar peluh dengan jemputan rasa
Saling sunggingkan senyum melepas keluh jeda
Berdua menikmati malam yang kan segera tiba

Membisik hingga kerelung hati
Mengutarakan ucap rasa dalam peraduan sunyi
Ini malam kita,,,memberi naungan mimpi
Mewujudkan asa-asa dalam rengkuh jemari
Hingga tak terasa mengarus nuansa ke penjelajahan diri
Menguntit desah nafas dibalik tirai penjeda sepi

Terus pendakian ke pucak nirwana
Melewati malam-malam penuh cinta
Mengobarkan api asmara menembus batas semesta
Semisal lingkar cahaya tak redup dimakan gulita
Begitulah cinta kita menggemakan kekukuhan rasa
Kesetiaan menjadi landasan meraih bahagia

Sampai ke sapa pagi
Mengisaratkan pergulatan kita dalam gelinjang sunyi
Berlalu malam dengan keindahan yang tiada terperi
Kau disisi senantiasa menemani
Mendekap kasih dengan kehangatan hati
Meleburkan cinta pada perjamuan surgawi
Serupa itulah hari-hari nanti
Bersama kita tak lepas genggam jemari

Memintal di atas sejadah cinta
Memanjatkan doa-doa sepanjang masa
Ini aku,,,mengucap syukur pada YANG MAHA KUASA
Telah terberi anugerah tiada terkira
Ya,,,itu kau bidadari belahan jiwa
Penyempurna hidupku dalam titian menjemput bahagia

Kini tak ada ratap luka
Kau adanya disisi tak lepas dari pandang mata
Gurat senyummu itu,,,senantiasa terjaga
Melepas penat ragaku dalam lelah raga
Kaulah sandaran di rebahan rasa
Membisik cinta dengan tutur mesra
Hingga melambung angan terwujud nyata
Memeluk raga di dekap cinta

Seringai melebur sepi
Ucap salam mengetuk hati
Begitulah kisah kita sepenjang hari,,,
Sedari pagi buta hingga fajar kembali menghampiri
Mengindahkan suasana dengan gelayut saling menatap diri
Menyunggingkan senyum sembari mendekati
Menikmati nuansa titian surgawi

Serupa wangian memecah sunyi
Ini cinta kita menggema hingga ke lorong-lorong sepi
Membuktikan ketulusan itu tak sekedar janji
Mengisyaratkan mimpi bukan lagi imaji
Karna semua nyata telah kita dapati
Menjejak kebahagiaan bernuansa pelangi
Warna-warni cinta penuh romansa hati
Ikat suci,,,itulah jalinan abadi




Menyela di himpitan keping rindu
Ini cinta,,,setulus-tulusnya kalbu
Membunuh sepi dalam diam bisu
Mengubur mati lara tertinggal lalu
Karna semua telah sampai pada ujung temu
Tempatku dan tempatmu memadu

Kisah sepenggal jeda
Dinding pemisah roboh di gegar cinta
Kuat gelombang mengisyaratkan makna
Teguh cinta kita berkalung doa
Menoreh tinta emas keabadian rasa
Menyekar ranuman bunga asmara
Begitulah layaknya kau dan aku meniti asa
Menggapai indah nuansa peradu nirwana

Terus perjamuan tak kenal jemu
Menyemai kasih dalam kultur waktu
Sulam rindu telah sampai ke ujung hulu
Ini masa-masa kelu tak lagi mengelabu
Jelagapun enggan menautkan ragu
Kebersamaan senantiasa kau dan aku
Satu sepanjang waktu

Serupa kisah legenda cinta
Tak lekang rasa dalam pergantian masa
Ini tentang kita ,,,menggenggam makna setia
Keteguhan hati tak pandang jera
Kau dan aku untuk selamanya...
Mengguyur dalam gersang hati
Mengikis karang lara tertinggal sepi
Duh,,,sentuhan ini begitu lama kunanti
Nyata terasa kini merayapi tanpa henti
Membuncahkan gelora hingga ke ujung mimpi
Hmm,,,ini kehangatan tiada terperi,,,darimu sang bidadari

Senantisa begini di masa-masa kini dan nanti
Paduan kita mengobarkan keteguhan cinta sejati
Melepas jeruji sunyi menepis goda yang menghampiri
Tak ada kata mati,,,apalagi redup cinta terbawa pergi
Kesetiaan ini telah terukir abadi
Mengikat kuat dalam simpul mati
Antara kau dan aku,,,satu rasa saling mencintai

Sederu ombak dalam buruan rindu
Tak ingin lepas adanya kau sepanjang waktu
Mengiringi langkahku dengan tatap cintamu
Mengibaratkan jamuan pelangi tak hilang semu
Begitulah hadirmu,,,keasrian rasa yang senantiasa menawanku
Mengembangkan cinta tanpa kuntum layu

Pergulatan menyibak tabir lalu
Memberi jalan kita menorehkan nuansa baru
Tak ada kelu apalagi rintihan kelu
Terbayar semuanya dengan adanya kau disisiku
Memberi kehangatan cinta dengan peluk kalbu
Membuyarkan tatap kelabu sepenggal sendu

Pergeseran masa menghitung hari
Menanti kabar suara dari buah hati
Ya,,,delapan purnama lagi harus ku menanti
Menunggu hadirnya,,,melengkapi kebahagiaan yang telah didapati
Meramaikan suasana dengan tawa tangisnya memecah sepi
Ohhh,,,betapa indahnya kala hari itu menghampiri

Senantiasa dalam lamunan mimpi
Menciptakan nuansa saat itu kita lalui
Hingga kini,,,ku ingin selalu terjaga disisimu sepanjang hari
Mendekap erat dengan tulus kasih yang senantiasa ku beri
Melewati masa-masa sampai genap purnama tak memberi jeda lagi
Nyata hadirnya menepati janji

Ini kebahagiaan tanpa ada ukuran harga
Kerinduan buah cinta,,,terbayar menyempurnakan cinta kita
Sungguh tak mampu lagi ku berkata
Bersyukur atas anugerah-NYA yang tiada terkira
Kau jadi ibunda dan aku jadi ayahanda
Itu panggilan kita,,,olehnya buah hati tercinta

Pergantian musim melipat masa
Sampai saatnya semua serupa harap kita
Perjalanan seiring doa-doa tanpa jeda
Menyerahkan semuanya pada-NYA YANG MAHA KUASA
Ikat suci begitulah kita punya
Berdua meniti jalan keabadian dalam naungan-NYA

Menanti di sepenggalan lintas cahaya
Memintal asa pada cipta rasa yang menggelora
Kau adanya sang kekasih jiwa
Lekaslah,,,beri aku jamahan cinta
Leburkan kelu dalam titipan jera
Membunuh sepi tak lagi menyapa

Tak lama hany asekejap saja
Lara itu penguji dalam titi bahagia
Indahnya takkan pernah ingkar cerita
Semua serupa apa yang kita cita
Angan nirwana teraih di penghujung masa
Melingkupi hati dengan cahaya kasih yang membahana

Sudah,,,sudah cukup suraman nan menghiba
Kini saatnya jalur cahaya menyingkap tirai penjelaga
Kau hadir seperti kisah yang tertera
Mewujudkan nyata mimpi dalam lamunan asa
Semisal pelangi setelah gerimis tiba
Hadirmu adalah keindahan tiada tara
Melukiskan gurat cinta tak kenal jeda
Begitulah selanjutnya,,,

Cinta,,,itulah antara kita
Berpegang teguh pada kesetiaan satu rasa
Penitian tak lelah biar kelabu mendera
Karna semua telah pada tempatnya
Ketulusan kasih membungkam bisik penggoda
Kesetiaan menjadi landasan utama
Satu cinta untuk selamanya...